Liputan6.com, Tokyo: Sebuah pohon bunga Sakura yang berusia lebih dari 1.000 tahun kembali bermekaran di Perfektur Fukushima, sebelah utara Jepang. Mekarnya pohon setinggi 13 meter itu diumumkan langsung oleh pemerintah setempat pada Senin (23/4) waktu setempat.
NHK mewartakan, pohon yang diberi julukan "The Waterfall Cherry Tree" itu sebelumnya ditetapkan sebagai harta kekayaan alam nasional. Pohon yang berbunga warna pink ini terletak di Kota Miharu, sekitar 50 kilometer sebelah barat fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir bermasalah Fukushima Daiichi, Rabu (25/4).
Kenapa disebut "The Waterfall"? Karena cabang-cabang pohon tersebut berbentuk mirip dengan air terjun. Bagi para warga lokal, pohon itu juga memiliki julukan dalam bahasa Jepang, yakni Takizakura. Pohon ini berbunga 10 hari lebih awal dari biasanya, karena cuaca yang semakin dingin.
Sejumlah pengunjung mulai memadati lokasi pohon tersebut untuk melihat langsung. Seorang pengunjung mengaku terharu melihat pohon berusia tua itu mulai bermekaran, dan ia juga berharap perefekturnya segera bangkit dari bencana nuklir.(JAY/MEL)
NHK mewartakan, pohon yang diberi julukan "The Waterfall Cherry Tree" itu sebelumnya ditetapkan sebagai harta kekayaan alam nasional. Pohon yang berbunga warna pink ini terletak di Kota Miharu, sekitar 50 kilometer sebelah barat fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir bermasalah Fukushima Daiichi, Rabu (25/4).
Kenapa disebut "The Waterfall"? Karena cabang-cabang pohon tersebut berbentuk mirip dengan air terjun. Bagi para warga lokal, pohon itu juga memiliki julukan dalam bahasa Jepang, yakni Takizakura. Pohon ini berbunga 10 hari lebih awal dari biasanya, karena cuaca yang semakin dingin.
Sejumlah pengunjung mulai memadati lokasi pohon tersebut untuk melihat langsung. Seorang pengunjung mengaku terharu melihat pohon berusia tua itu mulai bermekaran, dan ia juga berharap perefekturnya segera bangkit dari bencana nuklir.(JAY/MEL)