19-5-1536: Akhir Kisah Cinta Istri Kedua Raja Inggris, Mati Dihukum Penggal

Seperti istri pertama Raja Inggris, Anne juga gagal memenuhi harapan Raja Henry VIII untuk mendapat keturunan laki-laki. Ia pun disingkirkan.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 19 Mei 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2019, 06:00 WIB
Ilustrasi Hukum Pancung
Ilustrasi Hukum Pancung (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, London - Hari itu, 19 Mei 1536 menjadi hari akhir bagi Anne Boleyn, Istri kedua Raja Inggris. Sang permaisuri dieksekusi mati karena dinyatakan bersalah melakukan pengkhianatan ke Raja Henry VIII.

Seperti dimuat History.com, yang dikutip Minggu (19/5/2019), Anne merupakan istri kedua yang dipersunting Raja Henry VIII agar bisa mendapatkan keturunan laki-laki. Sang Raja Inggris kecewa dengan istri sebelumnya, Catherine Aragon yang tidak bisa memberikan keturunan.

Berambut gelap dan memiliki postur tubuh yang sangat proporsional, menjadi daya tarik Anne, sehingga Raja Henry VIII tertarik untuk mempersuntingnya. Sang raja pun memulai harapan penuh kepada Anne untuk mendapatkan keturunan laki-laki dan menceraikan Catherine.

Raja dan Anne pun menikah. Anne dinobatkan sebagai Ratu Inggris pada Juni 1533 ketika ia sedang hamil 6 bulan. Ia kemudian melahirkan anak perempuan, tak seperti harapan sang raja.

Anne kemudian hamil lagi, namun mengalami keguguran.

Gagal Memberikan Keturunan Laki-Laki

Bayi Meninggal
Ilustrasi Foto Kematian Bayi (iStockphoto)

Sama seperti istri pertama Raja, Anne juga gagal memenuhi harapan Raja Henry VIII untuk mendapat keturunan laki-laki. Sang raja pun akhirnya memutuskan untuk mencari wanita lain, Jane Seymour.

Sebelumnya Raja disebut-sebut akan menyingkirkan Anne.

Hingga pada akhirnya, menurut para ahli sejarah, Anne dijerat hukum untuk perbuatan yang tidak ia lakukan. Beberapa kerabat melaporkan Anne telah melakukan pengkhiantan ke Raja dan melakukan perzinahan dengan lelaki lain.

Anne juga disebut melakukan hubungan inses dengan saudara laki-lakinya, Loch Rochfod.

 

Tak Hanya Sang Ratu yang Ditangkap

Ilustrasi Hukum Pancung
Ilustrasi Hukum Pancung (Liputan6.com/Sangaji)

Pengadilan Kerajaan menangkap Anne dan beberapa pria yang dianggap telah menjadi selingkuhan sang Ratu. Semua disidang dan dijatuhi hukuman mati.

Pada 17 Mei, para lelaki yang divonis tersebut dihukum mati dengan dipenggal menggunakan pedang. Jaksa juga menuntutnya berkonspirasi membunuh raja, menertawakan selera berpakaian suaminya.

Sementara, Anne Boelyn dieksekusi mati di Towee Green pada 19 Mei 1536.

Anne Boleyn menyampaikan pesan terakhir, termasuk memuji kebaikan Raja Inggris dan meminta orang-orang berdoa untuk dirinya. Ia lalu berlutut, dan algojo asal Prancis yang dibayar mahal oleh suaminya, Henry VIII, mengayunkan pedang ke arah lehernya.

Sehari kemudian, setelah Anne dieksekusi, Raja Henry VIII menikah dengan Jane Seymour.

Peristiwa lain yang tercatat dalam sejarah pada 19 Mei tahun berbeda, 1845 adalah petualangan Kapten Sir John Franklin dan tim ekspedisi Arctic berangkat dari Greenhithe, Inggris.

Sementara itu pada 19 Mei 1890, presiden pertama dan proklamator Vietnam lahir di Hoang Tru. Terlahir dengan nama Nguyen That Thanh -- belakangan menjadi Ho Chi Minh -- ia mencetak sejarah besar bagi Vietnam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya