Plot Pembunuhan 4 Orang Terdekat Jokowi Disorot Dunia

Tito Karnavian menyebut ada empat orang yang jadi target pembunuhan. Tokoh-tokoh tersebut termasuk dari kalangan pejabat, di antaranya orang dekat Jokowi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Mei 2019, 12:07 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 12:07 WIB
20160721- Presiden Jokowi Jelaskan Manfaat Tax Amnesty di Istana- Faizal Fanani
Presiden Joko Widodo saat wawancara khusus dengan SCTV di Long Room Istana, Jakarta, Rabu (20/7). Presiden menjelaskan berbagai macam keuntungan dari Tax Amnesty. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap ada empat tokoh yang menjadi target pembunuhan saat kerusuhan Jakarta. Tokoh-tokoh tersebut termasuk dari kalangan pejabat pemerintahan Jokowi.

Tito Karnavian menyebut, empat target itu adalah; Wiranto (Menko Polhukam), Luhut Binsar Panjaitan(Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Gories Mere.

Pemberitaan seputar upaya dan rencana pembunuhan sejumlah tokoh terdekat Jokowi ini disorot oleh media asing.

South China Morning Post misalnya. Dalam artikel bertajuk "Plot to kill Joko Widodo’s most trusted security officials 'meant to create fear' in Indonesia", memaparkan keterangan polisi tentang upah yang akan didapatkan oleh pembunuh.

Dalam keterangan artikel tersebut, seorang pria dengan inisial HS dibayar hingga Rp 150 juta untuk melakukan pembunuhan tersebut.

Selain itu, media asal China itu menulis pernyataan dari Wiranto ada tujuan dari plot pembunuhan tersebut.

"Plot untuk membunuh tokoh-tokoh nasional dimaksudkan untuk menciptakan rasa takut," kata Wiranto, seperti ditulis oleh SCMP.

Tak ketinggalan, media asal Singapura The Straits Times turut memberikan isu ini. Media tersebut menulis keterangan dari Inspektur Jendral Iqbal yang turut memaparkan maksud dari upaya pembunuhan tersebut.

Menurut Inspektur Jenderal Iqbal, timnya telah menetapkan identitas dalang, tetapi dia menolak untuk menjelaskan karena penyelidikan sedang berlangsung.

"Kami sedang menggali lebih dalam kasus ini dan akan memberikan pembaruan nanti," ujar Iqbal seperti ditulis The Straits Times dalam artikel berjudul "Indonesian police uncover plot to kill government leaders".

Sementara itu, media lain bernama Eurasia Review lebih menyorot unjuk rasa yang dilakukan oleh para pendukung pasangan Prabowo Subianto yang turun ke jalanan.

Pada aksi protes tersebut, Eurasia Review menulis ada delapan orang tewas dalam kerusuhan selama dua malam di Jakarta.

Meski begitu, dalam artikel berjudul "Indonesia: Police Identify Officials Allegedly Targeted For Assassination", Eurasia Review juga memaparkan laporan pembunuhan yang ditargetkan kepada orang terdekat Jokowi.

Polisi sebelumnya menangkap kelompok penyusup aksi damai di Jakarta pada 21-22 Mei yang berakhir dengan kerusuhan Jakarta. Mereka menolak kemenangan Jokowi dan mengklaim ada sejumlah kecurangan selama proses pemilu.

Enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka yang melakukan jual beli senjata api (senpi) ilegal membunuh tokoh nasonal.

Dapat Perintah Membunuh

Buka Puasa Bersama Partai Golkar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba untuk menghadiri acara Buka Puasa Bersama Partai Golkar, di Jakarta, Minggu (19/5/2019). Kegiatan tersebut mengangkat tema Menjemput Kemenangan Ramadan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Inspektur Jenderal Iqbal, tersangka diminta membunuh dua orang tokoh nasional. Kemudian tersangka mendapat perintah membunuh dua tokoh nasional lainnya.

Jadi empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional. Selain berencana membunuh empat tokoh nasional, sambungnya, kelompok ini juga menargetkan pembunuhan terhadap pimpinan lembaga survei.

"Pada April 2019, selain ada perencanaan membunuh target ada juga perintah lain untuk membunuh seorang pimpinan satu lembaga swasta, lembaga survei. Tersangka sudah mensurvei rumah orang tersebut dan diperintahkan untuk mengeksekusinya," kata Iqbal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya