Liputan6.com, Washington DC - Sebuah restoran Thailand di Amerika Serikat terpaksa ditutup sementara untuk alasan yang tragis.
Pekerja di Siam Corner Thai Kitchen & Pho di Windsor, Connecticut, Amerika Serikat mendapati aroma busuk di restoran, namun pencarian sumber bau tak sedap itu selalu gagal. Awalnya dikira berasal dari makanan busuk atau tikus mati, sebagaimana dilansir dari New Zealand Herald pada Kamis (13/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Namun tiba-tiba, terdapat cairan merah kecoklatan misterius yang menetes melalui langit-langit di atap restoran. Serupa darah.
Personel dari kepolisian Amerika Serikat kemudian datang untuk memeriksa tempat itu, atas permintaan manajer restoran.
Sersan Ryan Wilder kemudian menulis dalam laporan kejadiannya, bahwa cairan yang menetes itu menurutnya memang darah.
Wilder dan seorang rekannya lalu pergi ke flat, yang terletak tepat di atas Siam Corner. Ia lalu mengetuk pintu.
Seorang wanita yang berada di dekat flat itu mengatakan kepada Wilder bahwa ia belum melihat tetangganya selama beberapa hari. Begitu pula pengakuan pemilik usaha potong rambut tepat di sebelah flat, seraya menambahkan ia bahkan tak melihatnya selama sepekan.
Ketukan pintu pun tidak dijawab, tak ada reaksi apapun dari dalam rumah. Wilder dan rekannya kemudian masuk paksa ke dalam flat melalui jendela yang ternyata tidak terkunci.
Ditemukan Jasad
Di dalam flat, mereka menemukan jasad seorang lelaki yang sudah tidak bernyawa terbaring di ranjang.
Pria itu diyakini telah meninggal beberapa hari sebelumnya, ungkap seorang paramedis di lokasi kejadian kepada WSFB dikutip dari New Zealand Herald.
Polisi menemukan obat untuk gagal jantung dan tekanan darah tinggi di dekatnya. Tak ada tanda-tanda pembunuhan yang ditemukan oleh petugas.
Hasil pemeriksaan post-mortem polisi menyebutkan bahwa pria itu meninggal karena sebab alami, meskipun tidak dijelaskan bagaimana darah dapat mengalir dari flat itu ke restoran Thailand yang berada di bawahnya.
Siam Kitchen mengatakan kepada pelanggan dalam sebuah posting Facebook bahwa untuk sementara waktu restorannya akan ditutup guna renovasi, tanpa menyebutkan terkait insiden tragis tersebut.
Namun, halaman Facebook mereka telah dibanjiri dengan postingan yang berisi berita tentang ditemukannya jasad.
Advertisement
Jasad Misterius Tanpa Kepala di Pantai Thailand
Sementara itu, di Thailand sempat dilanda horor akibat temuan dua jasad misterius pada Februari 2019 lalu. Jenazah itu telah tersapu di pantai wisata populer.
Dua di antaranya jasad pria tanpa kepala, dan lainnya hanya bagian kepala wanita.
Salah satu jasad pria tanpa busana ditemukan dengan luka di leher, demikian menurut klaim yang beredar seperti dikutip dari The Sun.
Polisi menduga pria itu meninggal sepekan sebelum ditemukan terseret ke Pantai Mae Ramphueng di Rayong - dekat dengan Pattaya di pantai Teluk timur Thailand, The Sunmelaporkan.
Dia memiliki tiga tato dalam bahasa Inggris di pergelangan tangannya, tetapi kulitnya telah terkelupas karena pembusukan yang signifikan dari air laut sehingga sulit untuk mengidentifikasinya.
Tubuh laki-laki kedua ditemukan 10 kilometer jauhnya di Pantai PMY di Rayong, hanya mengenakan pakaian dalam. Diduga kuat dia meninggal setidaknya sepuluh hari sebelum penemuan mengerikan itu, The Thaiger melaporkan.
Kepala polisi Samrong Selatan, Kolonel Prasert Buakhao mengatakan, para nelayan juga menemukan kepala dari apa yang mereka yakini sebagai seorang wanita di perairan terdekat.
Kepala dengan rambut panjang itu berada di air selama beberapa hari dekat dermaga di Phra Pradaeng, sekitar 20 kilometer selatan Bangkok.
Polisi Thailand menduga kuat bahwa temuan horor itu terhubung dengan dua tubuh telanjang pria.
Rayong hanya dua jam dari Bangkok dan merupakan tujuan wisata populer bagi para backpacker muda berkat pantainya yang terpencil.
Pantai Mae Ramphueng adalah salah satu objek wisata paling populer di provinsi ini dan merupakan bagian dari taman nasional Khao Lame Ya.
Pantai PMY tempat mayat kedua ditemukan adalah bagian dari sebuah resor di Rayong, lokasi sejumlah orang Thailand yang kerap rehat dari ibu kota Bangkok nan ramai.