Penyidik PBB: Usai Dibius, Jamal Khashoggi Dibekap Pakai Plastik

Jamal Khashoggi kemungkinan dibius dengan obat penenang dan mati lemas usai dibekap dengan kantong plastik, kata penyidik PBB.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 20 Jun 2019, 05:03 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2019, 05:03 WIB
Jamal Khashoggi, sosok wartawan Arab Saudi yang tewas di konsulat negaranya di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018 (AP)
Jamal Khashoggi, sosok wartawan Arab Saudi yang tewas di konsulat negaranya di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018 (AP)

Liputan6.com, New York - Jurnalis Arab Saudi yang tewas dibunuh, Jamal Khashoggi "kemungkinan dibius dengan obat penenang dan mati lemas usai dibekap dengan kantong plastik," menurut Pelapor Khusus Eksekusi Ekstrayudisial Kantor HAM PBB, Agnes Callamard.

Laporan yang disusun sang aktivis HAM itu dirilis di Markas PBB di New York pada Rabu 19 Juni 2019.

Investigasi Callamard dimulai pada 29 Januari 2019, hampir empat bulan setelah Khashoggi dibunuh.

Callamard mengonfirmasi laporan yang selama ini beredar, termasuk dugaan bahwa "Khashoggi dibantai dengan brutal" di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.

Metode pasti pembunuhan Jamal Khashoggi dan bagaimana jasadnya sulit ditemukan sejauh ini masih belum jelas --dengan berbagai pihak memiliki versi penjelasannya masing-masing.

Namun, dalam laporannya, Callamard memberikan titik terang soal bagaimana Khashoggi tewas. Ia menyusun salah satu kesimpulannya berdasarkan rekaman audio detik-detik jelang pembunuhan yang diperoleh dari otoritas Turki.

"Berdasarkan rekaman yang dikaji oleh petugas intelijen Turki dan negara-negara lain menunjukkan, Khashoggi bisa saja disuntik dengan obat penenang dan kemudian mati lemas menggunakan kantong plastik," tulis Callamard seperti dikutip dari Business Insider (20/6/2019).

Khashoggi, jurnalis Saudi yang membelot ke luar negeri, memasuki Konsulat Saudi di Istanbul Turki pada 2 Oktober 2018 pukul 13.14 waktu lokal. Itu menjadi momen terakhir sang kolumnis the Washington Post terlihat hidup, sebelum akhirnya dilaporkan tewas di dalam kompleks diplomatik tersebut.

Saudi kemudian mengakui bahwa Jamal Khashoggi "terbunuh dalam sebuah operasi penggerebekan yang berjalan keliru, yang dilaksanakan oleh sekelompok tim jahat," namun menyangkal bahwa lingkaran pucuk kekuasaan keraajaan menitahkan pembunuhan sang jurnalis.

Simak video pilihan berikut:

Callamard: Saudi Bertanggungjawab

Anggota asosiasi wartawan Turki-Arab memegang poster dengan foto-foto Jamal Khashoggi, saat mereka mengadakan protes di dekat konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Senin, 22 Oktober 2018 (AP/Lefteris Pitarakis)
Anggota asosiasi wartawan Turki-Arab memegang poster dengan foto-foto Jamal Khashoggi, saat mereka mengadakan protes di dekat konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Senin, 22 Oktober 2018 (AP/Lefteris Pitarakis)

Selain mengungkapkan rincian baru tentang kematian Khashoggi, laporan Agnes Callamard juga membuat beberapa rekomendasi.

Dalam laporan itu, Callamard menulis bahwa "ada bukti yang dapat dipercaya bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan pejabat tinggi lainnya secara individual bertanggung jawab atas pembunuhan Jamal Khashoggi."

Ia juga menulis, "pembunuhan Khashoggi merupakan pembunuhan di luar hukum (ekstrayudisial) yang menjadi tanggung jawab Negara Kerajaan Arab Saudi."

Hingga berita ini turun, belum ada reaksi terbaru dari Riyadh yang telah menerima salinan hasil penyelidikan Callamard lebih awal dari pengumumannya.

Dan, belum jelas pula langkah apa yang akan dilakukan oleh PBB maupun negara lain yang telah menaruh perhatian pada kasus pembunuhan Jamal Khashoggi selepas pengumuman hasil penyelidikan Callamard.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya