Diaspora RI di Eropa Bahas Perkembangan Politik Tanah Air Pasca-Pemilu

Diaspora Indonesia di Eropa mengadakan pertemuan akbar di Berlin Jerman, Sabtu 23 Juni 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2019, 11:27 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2019, 11:27 WIB
Simulasi Pemilu 2019
Warga memasukkan surat suara yang telah dicoblos saat mengikuti simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Berlin - Diaspora Indonesia di Eropa mengadakan pertemuan akbar di Berlin Jerman, Sabtu 23 Juni 2019. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menyikapi perkembangan politik pasca-pemilu April lalu.

Selain itu, mereka juga merespon masa revolusi industri 4.0 yang harus disiapkan secara baik oleh pemerintah, perguruan tinggi, maupun oleh masyarakat luas, seperti dikutip dari rilis Sekber Relawan Eropa Tetap Jokowi yang dimuat Liputan6.com pada Minggu (23/6/2019).

Pertemuan diaspora Indonesia di Eropa diinisiasi para eks-relawan pasangan Jokowi-Maruf Amin se-Eropa. Kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas kemenangan mutlak Jokowi-Amin di Eropa yang mencapai 80 persen.

Hal ini juga bagian dari sumbangsih para diaspora Indonesia terhadap pemerintahan Jokowi-Amin lima tahun kedepan yang menitikberatkan pada pembangunan Sumber Daya Manusia.

Simak video pilihan berikut:

Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0

Simulasi Pemilu 2019
Warga mengambil gambar contoh surat suara saat mengikuti simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di tengah perkembangan revolusi industri 4.0 maka pemerintah perlu melakukan terobosan-terobosan dan langkah-langkah cepat sehingga tidak tertinggal oleh bangsa-bangsa lain.

Selain itu dari acara ini diharapkan penggunaan politik identitas dan penyebaran berita hoaks yang marak terjadi tidak semakin meluas pasca pemilu. Adanya perbedaan pendapat pada pemilihan umum yang lalu tidak semakin menyebabkan relasi antarmasyarakat terpolarisasi bahkan terpecah belah.

Perbedaan pilihan pun semestinya tidak menghambat kemajuan bangsa. Saat ini yang diperlukan adalah persatuan dan kesatuan, saling bahu membahu menghadapi revolusi industri 4.0 yang tantangannya makin besar dan kompleks.

Dalam kegiatan ini juga mengundang para pemangku kepentingan; aktivis partai politik, pejabat publik, anggota parlemen, ilmuwan, dan jurnalis sebagai panelis dalam acara tersebut.

Diantaranya Ganjar Pranowo, Budiman Sudjatmiko, Tsamara Amany, Prof. Dr. Hendro Wicaksono, dan Hendra Pasuhuk.

Kegiatan juga dimeriahkan dengan penampilan budaya seni nusantara yang dibawakan oleh para diaspora Indonesia di Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya