Liputan6.com, Ankara - KBRI Ankara tampilkan Tari Mambo Simbo dari Papua Barat dalam Resepsi Diplomatik HUT ke-74 RI di Hotel JW Marriot Ankara, Turki pada 21 September 2019.
Tarian Papua ditampilkan dalam satu rangkaian dengan Tari Bali, Jawa, serta Kalimantan. Rangkaian tarian yang diberi nama Swara Bhineka tersebut adalah karya koreografer Agung Gunawan asal Indonesia.
Baca Juga
Duta Besar Republik Indonesia untuk Ankara, Lalu Muhamad Iqbal menyatakan alasan dipertunjukannya tari Papua dalam pertunjukkan yang digelar.
Advertisement
"Pesan yang ingin disampaikan melalui tarian ini adalah bahwa Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kekayaan dan keragaman budaya Nusantara," ujar Iqbal.
Dihadiri Ratusan Undangan Beragam Kalangan
Acara dihadiri oleh Ketua Parlemen Turki, Mustafa Sentop bersama dengan 500 orang lainnya hadir sebagai tamu kehormatan dalam resepsi tersebut dan menyaksikan pertunjukan sejak awal hingga akhir.
Tamu yang hadir dan menyaksikan pertunjukkan juga berasal dari beragam kalangan. Mulai dari kalangan diplomatik, komunitas bisnis, hingga pejabat pemerintahan Turki.
Tak hanya sampai situ, penampilan yang dipertunjukkan juga turut diliput oleh media televisi dan cetak utama di Turki.
Advertisement
Promosi Budaya Nusantara
Rangkaian tarian ditampilkan oleh 16 penari Turki yang tergabung dalam Sanggar Tari Indonesia "Armonina", dan baru sebulan terbentuk. Ke-16 penari tersebut masing-masing menari dalam empat kostum daerah yang berbeda.
Selain menampilkan rangkaian tarian daerah, pada kesemepatan tersebut juga ditampilkan tari koreografi baru, Samansema. Tari Samansema adalah bentuk kolaborasi tari antara Indonesia dengan Turki.
Tak hanya itu, terdapat penampilan pentas gamelan Jawa oleh pelajar Indonesia di Ankara. Hal tersebut dalam rangka peluncuran dimulainya peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Turki.
Kepala Parlemen Turki juga turut menyampaikan sambutan positif pada budaya Indonesia yang diperkenalkan ke khalayak Turki.
"Keragaman Indonesia adalah harta dunia yang harus kita jaga bersama", ucap Mustafa Sentop usai menyaksikan rangkaian koreografi ulang tarian daerah Nusantara tersebut.
Perlu diketahui hubungan diplomatik Indonesia-Turki dimulai sejak tahun 1950. Selama kurun waktu hampir 70 tahun tersebut, Turki secara konsisten mengakui dan menghormati integritas wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Reporter: Hugo Dimas