4 Asteroid Diam-Diam Dekati Bumi 2 Hari Kemarin, NASA Mulai Resah

Tiga dari empat asteroid yang berpotensi berbahaya itu ditemukan dalam 24 jam terakhir, kata NASA.

oleh Afra Augesti diperbarui 03 Okt 2019, 18:35 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 18:35 WIB
Asteroid Dekati Bumi
Asteroid Florence mendekati Bumi. (NASA JPL-CALTECH)

Liputan6.com, California - Empat asteroid yang berpotensi berbahaya dilaporkan melakukan pendekatan ke Bumi pada 1 Oktober 2019. Meskipun jarak batuan ruang angkasa ini masih terbilang jauh dari planet kita, namun kehadiran mereka yang tak terduga membuat NASA kocar-kacir. 

Asteroid 2019 SM8 dideteksi para astronom di Mount Lemmon Observatory di Arizona pada Senin, 30 September dan terbang melewati Bumi pada Selasa 1 Oktober sekitar pukul 09.56 waktu setempat, seperti dikutip dari Space.com, Kamis (3/10/2019).

Jarak paling dekatnya dari Bumi adalah sekitar 159.000 mil (159.000 kilometer) atau kurang dari setengah jarak rata-rata antara Bumi dan Bulan. NASA memperkirakan asteroid ini berdiameter sekitar 16 kaki (4,8 meter) atau seukuran mobil tipe sport utility vehicle (SUV).

Lebih dari satu jam kemudian, asteroid lain yang baru ditemukan saat itu juga dilaporkan sedang mendekati Bumi. Untungnya, batu satu ini menjaga jarak sedikit lebih jauh dengan Bumi.

Asteroid itu, 2019 SE8, pertama kali ditemukan di Mount Lemmon hanya beberapa jam sebelum ia melakukan pendekatan terdekat ke Bumi pada 1 Oktober, sekitar pukul 11.12 waktu setempat.

Jarak paling dekatnya dari Bumi adalah sekitar 674.000 mil (1,1 juta kilometer) atau hampir tiga kali jarak rata-rata Bumi-Bulan. Selain itu, asteroid 2019 SE8 sedikit lebih besar dari 2019 SM8 dan NASA memperkirakan ukurannya sekitar 47 kaki (14 meter).

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Malam Harinya...

Asteroid Dekati Bumi
Gambaran seorang artis tentang dua asteroid yang mendekati Bumi (NASA)

Malam harinya, ada asteroid lain yang ditangkap satelit pengintai objek dekat Bumi (NEO) NASA, bernama 2019 SD8, melewati sekitar 331.000 mil (532.000 km) dari Bumi pada pukul 22.29 waktu setempat.

Batu angkasa luar itu juga baru ditemukan oleh astronom di Catalina Sky Survey di Tucson, Arizona, hanya sehari sebelum pendekatannya ke Bumi (30 September 2019). Lebarnya diprediksi sekitar 38 kaki (12 meter), ukurannya seperti bus kota.

Itu tadi tiga asteroid yang kedatangannya tidak diketahui NASA. Namun, ada satu asteroid yang pendekatannya sudah diketahui lembaga antariksa AS ini, jauh sebelum ia melintas pada 1 Oktober 2019, yaitu 2018 FK5.

Batuan ini melewati Bumi dalam jarak lebih dari 3 juta mil (5 juta km), pada pukul 18.56 waktu setempat.

Para astronom di Mount Lemmon menemukan asteroid selebar 24 kaki (7 meter) tersebut hanya dua hari sebelum terbang melintasi Bumi pada Maret 2018.

Meskipun dari keempat asteroid tersebut tidak memiliki peluang besar untuk menabrak Bumi pada dua hari kemarin, akan tetapi NASA masih mengklasifikasikan mereka sebagai "asteroid yang berpotensi berbahaya", karena planetoid itu masih bisa menimbulkan ancaman di masa depan ketika orbit mereka bersinggungan dengan Bumi lagi.

NASA dan lembaga-lembaga lain di seluruh dunia secara aktif memindai langit untuk mencari asteroid berbahaya, mencari cara untuk menghentikan asteroid di jalurnya, dan membuat rencana tanggap darurat. Semua ini demi membantu Bumi untuk lebih siap menghadapi ancaman asteroid.

Persiapan 2029

Asteroid yang Dekat Bumi
Asteroid Apophis yang lintasannya amat dekat dengan Bumi (kuning) akan melewati planet ini pada tahun 2029 dalam jarak yang setara dengan beberapa satelit (biru). Garis ungu mewakili orbit Stasiun Angkasa Luar Internasional. (NASA)

Asteroid adalah batuan antariksa yang berasal dari sisa-sisa pembentukan tata surya. Mulai dari ukuran kecil hingga raksasa, miliaran planetoid berada di sabuk asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.

Administrator NASA, Jim Bridenstine, telah memperingatkan kemungkinan dampak serius pada waktu mendatang.

"Kita harus memastikan orang-orang mengerti bahwa ini bukan tentang film Hollywood. Ini tentang perlindungan terhadap satu-satunya planet yang bisa kita huni, untuk menampung kehidupan, dan itu adalah Bumi," ujar Bridenstine dikutip dari Sputnik.

Sebelumnya, NASA mengakui bahwa ada asteroid yang berhasil "menyelinap ke arah orbit Bumi" ketika ia melintas lebih dekat dari Bulan, tepatnya pada 25 Juli 2019.

Para astronom melacak benda selebar 100 meter, yang disebut 2019 OK, karena objek ini hanya berjarak 65.000 km dari permukaan planet kita. Asteroid ini bahkan sebelumnya tidak dianggap sebagai NEO, ujar European Space Agency.

Pada Agustus kemarin, NASA dilaporkan mulai bersiap untuk 'menyambut' Apophis yang akan melewati Bumi pada 2029, menurut bos SpaceX, Elon Musk.

"Tidak usah khawatir tentang 'yang satu ini', tetapi sebuah batu besar akan menghantam Bumi pada suatu ketika dan saat ini kita tidak memiliki pertahanan," Musk mengatakan melalui Twitter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya