Liputan6.com, Hong Kong - Seorang jurnalis kembali jadi korban demo Hong Kong.
Menurut gambar yang beredar luas, terlihat api berkobar di sekitar kepala dan leher pria itu ketika helm dan ponco hujan plastiknya terbakar saat meliput demo Hong Kong pada hari Minggu.
"Wartawan itu terbakar di sebagian kecil wajahnya dan berada di rumah sakit," ujar juru bicara Radio Televisi Hong Kong (RTHK), penyiar publik wilayah itu seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (8/10/2019).
Advertisement
"Sekarang dia baik-baik saja," katanya, menolak untuk memberikan nama reporter, tetapi membenarkan bahwa dia berasal dari Hong Kong.
Orang-orang di dekatnya berlari untuk membantu pria itu, yang tertabrak oleh bom molotov itu ketika ia berlari di jalan tempat terjadi protes.
Seorang saksi mengatakan bahwa perangkat itu telah dilemparkan oleh pengunjuk rasa.
Pekerja media, yang mengenakan helm bertanda Pers, dan rompi kuning khas yang mudah terlihat, tengah terlibat dalam siaran langsung pada saat itu, menurut juru bicara itu.
Insiden itu terjadi selama kerusuhan terakhir di Hong Kong. Di mana polisi menembakkan gas air mata saat massa mulai anarkis mengenakan tongkat, sementara beberapa demonstran melemparkan batu bata dan bom bensin ke polisi.
Jurnalis yang jadi korban itu diketahui dalam pemulihan di rumah sakit pada Senin 7 Oktober.
Simak video pilihan berikut:
Jurnalis Indonesia Tertembak Peluru Karet
Jurnalis berkewarganegaraan Indonesia menjadi korban penembakan peluru karet saat meliput demonstrasi di Hong Kong, Minggu 29 September 2019. Informasi yang diterima Liputan6.com, jurnalis itu bernama Veby Mega Indah.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong dalam laman Facebook-nya menyatakan telah menerima laporan adanya wartawan asal Indonesia dari media Suara Hong Kong tertembak peluru karet. Insiden itu terjadi saat Veby meliput unjuk rasa di wilayah Wan Chai.
"KJRI langsung berkoordinasi dengan pihak otoritas setempat dan rekan-rekan wartawan untuk memastikan kondisi yang bersangkutan dan menyiapkan segala bantuan dan pendampingan," tulis KJRI.
Saat ini, ungkap pihak KJRI, Veby telah mendapatkan perawatan tim medis dan dibawa ke rumah sakit. "Yang bersangkutan dalam keadaan sadar."
KJRI pun mengimbau WNI dan para pekerja migran Indonesia untuk menjauhi lokasi unjuk rasa di Hong Kong. Antara lain, "di daerah Causeway Bay, Wan Chai, Admiralty, dan Central."
Baca Juga: Peluru Karet Polisi Hong Kong Bikin Buta Mata Jurnalis Indonesia
Advertisement