Tas Tersangkut di Kereta Cepat, Pria Jepang Tewas Tragis Terseret

Seorang laki-laki tewas mengenaskan setelah tasnya tersangkut dan terseret kereta api yang melaju di Jepang.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2019, 07:01 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2019, 07:01 WIB
Potret Aktivitas Warga Nagoya Jepang
Penumpang menunggu kereta bawah tanah Nagoya, Jepang (23/9/2019). Stasiun Nagoya melayani Tōkaidō Shinkansen dan jaringan kereta api regional yang dioperasikan JR Tōkai, Meitetsu, dan Kintetsu. (AP Photo/Christophe Ena)

Liputan6.com, Tokyo - Seorang laki-laki berusia 35 tahun tewas mengenaskan akibat petaka saat ia berjalan di peron kereta api di Stasiun Nishiarai, Bangsal Adachi, Tokyo.

Kecelakaan yang dialaminya karena tas tersangkut di sisi kereta dan terseret oleh kereta yang melaju. Insiden tragis ini terjadi pada Rabu, 23 Oktober 2019.

Menurut otoritas keamanan setempat serta polisi yang menangani, inisiden itu jelasnya terjadi pada pukul delapan pagi, di jalur Tobu Isesaki. Sesuai yang dikutip dari Japan Today pada Jumat (25/10/2019).

Pria itu bernama Hiroyuk Kaneda, seorang pekerja di sebuah perusahaan.

Naas, hidupnya harus berakhir dengan tragis karena ia berjalan terlalu dekat dengan lintasan kereta api yang membuat tas yang dipegang dengan tangan kirinya tersangkut di sisi kereta cepat yang datang dari belakang.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Simak Video Pilihan Berikut:

Sempat Dibawa ke Rumah Sakit

Shinkansen
Shinkansen yang juga dikenal dengan kereta peluru melewati stasiun di Hamamatsu pada Kamis (29/9/2019). Mulai beroperasi pada 1 Oktober 1964, Shinkansen langsung menjadi primadona transportasi umum masyarakat Jepang. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)

Selain terseret, Hiroyuki juga dilaporkan menabrak pilar beton di peron.

Hiroyuki sempat dilarikan ke rumah sakit dan mengalami cedera kepala parah, namun ia tak bisa bertahan. Dua jam setelahnya ia dinyatakan meninggal dunia.

Pihak otoritas setempat juga menjelaskan bahwa Hiroyuki tidak menggunakan earphone atau tidak berjalan dengan menggunakan gadget hingga ia tidak fokus, saat kecelakaan terjadi.

 

Reporter: Windy Febriana

Penusukan di Kereta Cepat Shinkansen

Shinkansen
Shinkansen yang juga dikenal dengan kereta peluru melewati stasiun di Hamamatsu pada Kamis (29/9/2019). Jepang menjadi negara pelopor pembuat kereta dengan kecepatan super tinggi ini di dunia. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)

Sebelumnya, pada Sabtu, 9 Juni 2019 sempat terjadi tragedi penusukan di kereta cepat Shinkansen. Pria yang diduga tersangka ditangkap karena dicurigai membunuh seorang penumpang dan melukai dua orang lainnya.

Dikutip dari BBC pada Senin, 11 Juni 2019, polisi menahan tersangka setelah menyerbu masuk ke dalam gerbong ketika kereta berhenti di Stasiun Odawara.

Pihak berwenang Jepang mengatakan seorang penumpang pria yang dibawa ke rumah sakit dengan luka leher kemudian meninggal karena luka-lukanya. Dua korban lainnya adalah wanita, menurut media lokal.

"Tersangka, bernama Ichiro Kojima, 22, ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan," kata seorang juru bicara polisi setempat.

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya