Liputan6.com, Jakarta - Bagi mereka yang merencanakan liburan untuk tahun depan dan bertanya-tanya negara mana yang paling aman, peta risiko yang diterbitkan oleh organisasi yang berspesialisasi dalam keamanan perjalanan mungkin bisa membantu.
International SOS, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (23/11/2019), sebuah perusahaan jasa keamanan perjalanan itu telah merilis Travel Risk Map atau Peta Risiko Perjalanan tahunan untuk tahun yang akan datang.
Baca Juga
Berdasarkan risiko medis dan keamanan perjalanan - termasuk penyakit menular dan kekerasan politik - peta yang dikoordinasikan warna memiliki lima kategori, mulai dari risiko "tidak signifikan" hingga risiko "ekstrem".
Advertisement
Dalam prediksi tahun 2020, negara-negara teraman untuk dikunjungi terkonsentrasi lebih banyak di belahan bumi utara. Di antaranya adalah Denmark, Finlandia, Greenland, Islandia, Norwegia, Slovenia, Luksemburg, dan Swiss.
Tempat-tempat yang dianggap paling berbahaya tersebar lebih luas di seluruh dunia dan termasuk Afghanistan, Republik Afrika Tengah (CAR), Somalia dan Suriah.
Peringkat Beragam
Beberapa negara tidak masuk ke dalam satu kategori saja. Oleh karenanya diberi peringkat campuran.
Meksiko dan Kolombia adalah contoh negara dengan peringkat beragam - beberapa wilayah di kedua negara memiliki risiko sedang, sementara yang lain masuk dalam kategori risiko tinggi.
Seorang juru bicara International SOS mengatakan kepada CNN bahwa tampilan peta itu dirancang di sekitar kliennya berada.
"Jelas itu mencerminkan risiko lokasi secara keseluruhan, tetapi kami menyarankan agar konsumen melakukan sebanyak mungkin penelitian tentang tujuan mereka," jelas pihak International SOS.
Sementara Inggris, AS, Kanada, Australia, China, dan sebagian besar Eropa tercatat dalam kategori berisiko rendah.
Sedangkan sebagian besar Afrika dianggap masuk daftar berisiko sedang dan tinggi.
Advertisement