Situasi Iran Tegang, Dubes RI Ungkap Nasib WNI di Sana

Menlu Retno mengatakan konflik AS-Iran bisa menyebar luas. Ia pun meminta kedua pihak menahan diri.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Jan 2020, 14:53 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2020, 14:53 WIB
Menlu Retno Marsudi berkata konflik AS-Iran bisa menyebar luas. Ia berharap kedua negara bisa menahan diri.
Menlu Retno Marsudi berkata konflik AS-Iran bisa menyebar luas. Ia berharap kedua negara bisa menahan diri. Dok: Benedikta Miranti Tri/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Konflik yang saat ini sedang terjadi antara AS dengan Iran membuat seluruh negara di dunia ketar-ketir. Pasalnya, spekulasi bahwa akan ada Perang Dunia III muncul di tengah panasnya hubungan kedua negara tersebut usai kematian Qasem Soleimani.

Tak terkecuali bagi Indonesia. Isu ini pun menjadi salah satu fokus utama bagi pemerintah Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa perwakilan tetap Indonesia di New York akan bertanggung jawab untuk mengawasi perkembangan masalah ini di ranah PBB, terutama DK PBB.

Ia juga menyampaikan rencananya melakukan rapat koordinasi dengan Dubes RI di Iran dan Baghdad terkait masalah ini.

Sebagai Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan harapannya, terutama kepada AS dan Iran untuk tetap bisa menahan diri sehingga tidak ada eskalasi yang lebih buruk.

"Kita tahu kalau terjadi eskalasi, maka dampaknya tidak akan terlokalisir. Dampaknya bisa dirasakan oleh kawasan dan dunia termasuk ekonomi dunia, yang tanpa eskalasi pun sudah cukup tertekan saat ini," papar Menlu Retno usai hadir di acara PPTM yang digelar di kantor Kementerian Luar Negeri, 8 Januari 2020.

Duta Besar Indonesia untuk Iran Octavino Alimudin berkata pihak kedutaan berfokus pada daerah yang berbatasan dengan Irak. Ia mengatakan bahwa memang ada sejumlah WNI yang berlokasi di sekitar perbatasan, namun jumlahnya sangat sedikit.

Jumlahnya yang hanya sekitar tiga orang sehingga pihak KBRI bisa maksimal dalam menghubungi para WNI yang berada di wilayah perbatasan Iran.

Dubes Octavino menambahkan bahwa WNI yang berada di sana tidak merasa panik berlebihan meski ada berbagai tensi akibat demo juga kerap dirasakan.

"Sebagian besar WNI di sana adalah pelajar. Karena pelajar, jadi mereka banyak di kampus, di Tehran sebagian besar di Qum," ucap Dubes Octavino.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Crisis Center

Dubes Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin
Dubes Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin. Dok: Benedikta Miranti Tri/Liputan6.com

Usaha evakuasi WNI pun tidak sembarang dilakukan. Evakuasi hanya akan dilakukan jika wilayah tersebut mengirim atau diserang oleh rudal.

Pihak pemerintah pun sudah menghimbau bagi WNI yang berada di kawasan Timur Tengah untuk selalu waspada.

"Ikuti terus informasi yang disampaikan pemerintah. setempat. terutama yang berkaitan dengan situasi keamanannya," tambah Menlu Retno, secara khusus menghimbau WNI di Iran dan sekitarnya.

Selain itu, Menlu Retno pun menyampaikan bahwa Crisis Center Kemlu sudah dihidupkan bagi jumlah WNI yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari satu juta.

"Contingency plan sudah dimatangkan sejak satu minggu kemarin. Begitu ada kejadian, kita sudah berkoordinasi dengan para duta. besar kita di luar untuk menyusun contingency plan demi mengantisipasi jika terjadii peningkatan eskalasi," imbuh Retno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya