Perintahkan Warganya Tinggalkan Irak yang Memanas, Filipina Kirim Kapal Feri

Kemlu Filipina mengeluarkan perintah evakuasi wajib terhadap warga Filipina di Irak, karena memanasnya konflik Iran versus AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2020, 19:03 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2020, 19:03 WIB
Bendera Filipina.
Bendera Filipina. (iStockphoto)

Liputan6.com, Filipina - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Filipina pada Rabu 8 Januari 2020, memberikan imbauan evakuasi wajib bagi warga Filipina di Irak. Hal ini didasari atas insiden Iran menyerang pasukan Amerika di sana sebagai balasan atas serangan AS yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani pekan lalu.

Dilansir dari Associated Press, Rabu (8/1/2020), Pemerintah Filipina mengatakan bahwa mereka telah memberikan imbauan evakuasi wajib bagi para pekerja Filipina di Irak. 

Jika konflik antara Iran dan AS semakin memburuk, penjaga pantai akan mengirim kapal feri ke daerah Timur Tengah untuk mengangkut warga Filipina ke tempat yang lebih aman.

Disampaikan oleh Kemenlu di Manila, mengingatnya risiko keamanan, pemerintah telah meningkatkan tingkat siaga ke tingkat tertinggi (level 4), yang mengharuskan warga Filipina meninggalkan Irak.

Diperkirakan ada sekitar 1.600 warga Filipina bersama keluarga berada di Irak, termasuk mereka yang bekerja untuk fasilitas AS dan perusahaan komersial. 

Sama seperti Filipina, negara-negara Asia lainnya dengan jumlah tenaga kerja asing yang banyak di Irak memungkinkan untuk membuat langkah serupa setelah Iran meluncurkan roket di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS dalam skala besar permusuhan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Waspada Iran Vs AS Memanas

Tank milik tentara AS melintas di wilayah Iran.
Tank milik tentara AS melintas di wilayah Iran (AFP/Delil Souleiman)

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan pejabat tinggi telah mengadakan pertemuan darurat sejak akhir pekan untuk membahas rencana evakuasi warga.

Duterte juga telah mengerahkan utusan khusus untuk mendapatkan kepastian dari para pemimpin Irak dan Iran bahwa warga Filipina akan terhindar jika terjadi wabah besar kekerasan.

"Agar bisa mendapatkan kepastian bahwa warga Filipina mempunyai jalan keluar seandainya keadaan semakin memanas," kata Duterte kepada wartawan.

"Jika terjadi konflik, pekerja Filipina di luar negeri akan dibawa ke pelabuhan yang lebih aman agar mereka dapat diterbangkan saat diperlukan," kata penjaga pantai yang bertugas.  Ada kemungkinan bahwa kapal Filipina sementara berlabuh di Oman atau Dubai.

Dengan memiliki sekitar lebih dari 100 juta pekerja di luar negeri, Filipina merupakan negara dengan sumber utama tenaga kerja di seluruh dunia. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pekerja konstruksi, pelaut, hingga profesional.

Masih dalam konteks yang sama, Kedubes AS telah lebih dulu mengeluarkan imbauan kepada warganya agar segera tinggalkan Irak pada Jumat 3 Januari 2020. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga telah mengimbau WNI di Irak, Iran dan negara sekitar​nya.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya