Bukti Baru Pembentukan Bintang ditemukan pada Meteorit Tertua di Bumi

Para ilmuwan menemukan bukti baru terkait pembentukan banyak bintang di galaksi 7 miliar tahun silam.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jan 2020, 19:40 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2020, 19:40 WIB
Willamette Wonder
Para peneliti menduga, meteorit Willamette mendarat secara perdana di tempat lain dan terseret ke Oregon melalui gletser selama Zaman Es, sebab tidak dijumpai adanya kawah bekas tumbukan di Oregon. (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan menemukan bukti baru terkait periode pembentukan banyak bintang di galaksi 7 miliar tahun silam. Bukti itu ditemukan usai mengidentifikasi stardust atau debu bintang pada sebuah meteorit yang terbentuk lima hingga tujuh miliar tahun silam, material padat tertua yang pernah ditemukan di Bumi.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences tersebut menunjukkan, butir presolar yang diisolasi dari meteorit jatuh di Australia pada 1969 itu dapat memberikan petunjuk bagaimana bintang terbentuk di alam semesta.

Bintang-bintang terlahir ketika debu dan gas yang melayang di angkasa runtuh menimpa satu sama lain dan memanas. Bintang-bintang tersebut terbakar jutaan hingga miliaran tahun sebelum mati, melontarkan partikel-partikel itu ke angkasa, dan stardust tersebut akhirnya membentuk bintang-bintang baru, bersama dengan planet-planet, bulan-bulan, dan meteorit baru.

Setelah butir-butir presolar diisolasi, para peneliti dapat mengetahui jenis bintang asal dan usianya dengan mengukur paparan sinar kosmik.

"Beberapa sinar kosmik ini berinteraksi dengan materi tersebut dan membentuk elemen-elemen baru. Semakin lama materi tersebut terpapar sinar kosmik, semakin banyak pula elemen-elemen itu terbentuk," ujar Philipp Heck dari Universitas Chicago, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (14/1/2020).

 

Bukti Baru

Meteorit Mars
Batu seukuran bola basket itu, diberi nama "heat shield rock karena terletak di dekat puing-puing pelindung radiasi Opportunity, mengandung nikel dan besi. (NASA)

Para Ilmuwan menemukan sebagian besar butir presolar setidaknya berusia 4,6 hingga 4,9 miliar tahun, dan sejumlah butir presolar bahkan lebih tua dari 5,5 miliar tahun. Matahari berusia 4,6 miliar tahun dan Bumi 4,5 miliar tahun.

Karena terbentuk ketika sebuah bintang mati, butir-butir presolar itu dapat memberikan informasi mengenai sejarah bintang. Para ilmuwan mengatakan bahwa 7 miliar tahun silam, tampaknya banyak bintang baru yang terbentuk, semacam ledakan astral.

Hal itu memberikan bukti baru sebagai bahan perdebatan mengenai apakah bintang-bintang baru terbentuk di tingkat yang stabil, atau apakah ada pasang surut dalam jumlah bintang-bintang baru dari waktu ke waktu.

"Berkat butir-butir presolar ini, kini kita memiliki bukti langsung periode pembentukan banyak bintang di galaksi 7 miliar tahun silam dengan sampel dari meteorit," imbuh Heck.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya