Dubes RI di Seoul Pantau Langsung Kondisi WNI di Tengah Merebaknya Virus Corona

Hingga kini, jumlah kasus Virus Corona di Korea Selatan sebanyak 3.736.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 02 Mar 2020, 09:54 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 09:54 WIB
Dubes RI Umar Hadi memantau kondisi para WNI di Korea Selatan, di tengah merebaknya Virus Corona.
Dubes RI Umar Hadi memantau kondisi para WNI di Korea Selatan, di tengah merebaknya Virus Corona. (KBRI Seoul)

Liputan6.com, Seoul - Jumlah kasus Virus Corona di Korea Selatan, hingga Senin (2/3/2020) pagi, telah mencapai angka 3.736 dengan total kematian 17 orang. Angka tersebut menjadikannya sebagai negara terparah kedua setelah sumber penyebarannya sendiri yaitu China. 

Melihat tingginya angka dan risiko penyebaran virus, maka pihak KBRI Seoul terus memantau keadaan para WNI yang tinggal di sana. Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, secara langsung ikut turun tangan dalam pemantauan tersebut. 

Dalam updatenya yang diberikan melalui video pada Minggu 1 Maret, Umar Hadi menyampaikan bahwa secara keseluruhan situasi di Seoul tenang, dan kegiatan masyarakat relatif berjalan normal. Meskipun, jumlah masyarakat lokal yang berkegiatan tidak seramai biasanya. 

"Tadi sore, saya sempat berkeliling kota Seoul dan sekitarnya sambil menyapa beberapa warga kita yang ada di sini. Saya perhatikan lalu lintas tetap ramai, angkutan umum, berjalan normal, toko-toko warung-warung tetap buka bahkan yang tinggal di tepi sungai Han masih banyak orang bersepeda dan berolahraga sore hari," tutur Dubes Hadi. 

Ia mengungkapkan bahwa kemungkinan masyarakat Seoul masih tetap tenang di tengah mewabahnya Virus Corona adalah lantaran mudahnya mendapatkan informasi terbaru terkait penyebaran Virus Corona. 

Kondisi WNI di Seoul, di tengah mewabahnya Virus Corona. (Source: KBRI Seoul)

Diceritakannya, otoritas kesehatan setempat mengeluarkan update sebanyak dua kali dalam sehari yang menginformasukan tentang jumlah kasus terbaru, lokasi penyebaran virus, jumlah angka kematian bahkan juga yang sembuh. Pemerintah setempat pun memiliki nomor hotline yang sangat responsif, bahkan ada satu yang tersedia dalam layanan berbagai bahasa asing termasuk Bahasa Indonesia. 

Ketika seseorang bepergian pun, ponsel mereka akan menerima informasi terbaru apabila mereka mendekati daerah atau wilayah yang berpotensi menyebarkan Virus Corona tersebut. 

"Tentunya penyediaan informasi yang masif ini dibarengi pula dengan begitu responsifnya dan begitu cepatnya langkah-langkah yang dilakukan oleh otoritas kesehatan setempat," tambah Dubes Hadi. 

Informasi tersebut pula yang membuat KBRI beberapa waktu lalu sementara menutup layanannya, setelah menerima informasi tentang penyebaran Virus Corona di dekat kompleks KBRI Seoul. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya