Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memberi lampu hijau bagi militer untuk keluar barak dan membantu menjaga lockdown. Keputusan ini mulai berlaku pada hari Minggu besok.
Berdasarkan pengumuman dari PM Yassin, angkatan bersenjata Malaysia bertugas membantu kepolisian Malaysia dalam lockdown ini. Seperti diketahui, Malaysia resmi lockdown pada pekan ini untuk meredam virus COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
"Mulai Ahad, 22 Maret 2020, jam 12.01 pagi, Angkatan Tentara Malaysia akan ditugaskan membantu Kepolisian Kerajaan Malaysia dalam menegakkan Perintah Kawalan Pergerakan dalam membasi penularan wabah COVID-19," ujar PM Yassin via Twitter.
Masyarakat diminta patuh pada kebijakan lockdown sementara tersebut dan sanksi tegas akan diambil bagi pelanggar.
Lockdown Malaysia berlangsung dalam dua minggu. Perbatasan Malaysia ditutup dan perkumpulan publik dilarang akibat melonjaknya COVID-19 di negeri jiran.
Tabligh akbar di Kuala Lumpur berkontribusi pada melonjaknya kasus COVID-19 di Malaysia. Hingga Sabtu kemarin, ada 624 peserta tabligh akbar yang tertular, termasuk WNI.
Golongan berisiko tinggi yang memiliki sistem imuniti badan yang rendah. Golongan ini paling mudah terdedah dan risiko dijangkiti #COVID-19.Anak-anak, lindungi ibu bapa anda. Jangan merayau dan bawa pulang penyakit corona virus ini.Duduk rumah. Lindungi diri dan keluarga. pic.twitter.com/smZYu0GcSr
— KKMPutrajaya (@KKMPutrajaya) March 21, 2020
Muhyiddin juga mendukung kegiatan rumah di tengah lockdown COVID-19, beberapa kegiatan yang ia sarankan adalah bermain game, membaca buku, hingga mencuci mobil.
Kementerian Kesehatan Malaysia juga mengingatkan bahwa golongan yang berisiko tinggi adalah lansia, anak-anak, wanita hamil, penderita penyakit kronis, dan mereka yang mengidap penyakit menyerang imun seperti kanker dan HIV.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
PM Malaysia Muhyiddin Yassin Batal Kunjungi Indonesia
Pandemi Corona COVID-19 yang tengah mewabah dunia membuat kunjungan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin ke Indonesia ditunda.
Hal ini diketahui setelah Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengunggah foto bersama Menlu RI Retno Marsudi yang tengah melakukan komunikasi lewat sambungan video
Hishammuddin Hussein menjelaskan, lawatan yang semula dirancang pada akhir Maret 2020 terpaksa dibatalkan lantaran COVID-19.
"Baru saja selesai berbincang lewat video call dengan rekan sejawat saya di Indonesia, Ibu Retno Marsudi. Kami berbincang mengenai penangguhan lawatan resmi YAB Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin, ke Indonesia yang semula dirancang pada akhir Maret ini," tulis Hishammuddin Hussein dalam keterangan fotonya.
Tak hanya itu, Hishammuddin Hussein menyampaikan bahwa ia dan Retno Marsudi turut membahas sidang ASEAN yang direncanakan pada bulan depan di Vietnam.
"Saya dan Ibu Retno juga berbincang tentang Sidang ASEAN di Vietnam bulan depan," tambahnya.
Sejak tanggal 18 Maret lalu, Malaysia telah memberlakukan lockdown alias karantina wilayah. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyampaikan bahwa kenaikan jumlah pasien yang terpapar Virus Corona COVID-19 menjadi alasan utama mengapa pemerintahan Negeri Jiran melakukan lockdown secara nasional.
Sementara itu, PM Muhyiddin Yassin menjelaskan bahwa pihak kerajaan di Malaysia juga memandang serius kasus ini.
Oleh karena itu, pihak kerajaan di Malaysia turut memutuskan lockdown sebagai bentuk antisipasi penyebaran Virus Corona, atau yang mereka sebut "Perintah Kawalan Pergerakan" sejak 18 Maret hingga 31 Maret 2020.
Advertisement