Lelucon April Mop soal Corona COVID-19 Dilarang Negara Ini, Sanksi Penjara Menanti

Tak main-main. Ancaman penjara adalah hukuman yang diberikan pada mereka apabila melanggar aturan membuat lelucon soal Virus Corona COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Apr 2020, 16:34 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2020, 16:34 WIB
Seorang lelaki Indonesia yang mengenakan masker berjalan melewati mural di tengah kekhawatiran pandemi Virus Corona COVID-19 di Tangerang. (Fajrin Raharjo / AFP)
Seorang lelaki Indonesia yang mengenakan masker berjalan melewati mural di tengah kekhawatiran pandemi Virus Corona COVID-19 di Tangerang. (Fajrin Raharjo / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mulai dari Thailand hingga India merupakan negara di dunia yang telah menerapkan hukuman bagi mereka yang membuat lelucon April Mop terkait Virus Corona COVID-19.

Tak main-main. Ancaman penjara adalah hukuman yang diberikan pada mereka apabila melanggar aturan tersebut, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (1/4/2020).

Raksasa teknologi Google, yang terkenal dengan lelucon tahunan khas, telah membatalkan tradisi April Mop karena pandemi yang telah menewaskan sekitar 40.000 orang di seluruh dunia.

Otoritas di Thailand mengatakan pada Selasa, 31 Maret bahwa April Mop atau candaan tentang virus dapat dihukum hingga lima tahun penjara.

"Adalah melanggar hukum untuk memalsukan Corona COVID-19 pada hari April Mop ini," kata pemerintah di Twitter.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di Facebook memberi tahu orang-orang agar tidak menggunakan tema virus, menambahkan bahwa siapa pun yang menyebarkan desas-desus atau informasi palsu terancam menghadapi hingga tiga tahun penjara atau denda hingga NT$ 3 juta (US $ 99.200).

Di India, unit keamanan cyber negara bagian Maharashtra mengatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang menyebarkan berita palsu pada Hari April Mop.

"Pemerintah negara bagian tidak akan membiarkan siapa pun menyebarkan desas-desus atau kepanikan soal #Corona," demikian kicauan Menteri Dalam Negeri Maharashtra Anil Deshmukh.

Di bawah judul "Corona bukan lelucon", kementerian kesehatan Jerman juga mendesak masyarakat untuk tidak mengarang cerita terkait virus tersebut.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

Minum Urin Sapi

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Dari meminum urine sapi hingga tidur dengan bawang cincang, mitos tentang bagaimana orang dapat menyembuhkan Corona COVID-19 sudah banyak beredar.

Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkannya sebagai "infodemik", yang dapat meningkatkan penyebaran virus di antara orang-orang yang rentan.

Google mengatakan telah menangguhkan tradisi tahunan April Mopnya "untuk menghormati semua orang yang tengah memerangi pandemi COVID-19".

"Tujuan tertinggi kami saat ini adalah untuk membantu orang-orang, jadi mari kita simpan lelucon untuk April mendatang, yang pasti akan jauh lebih terang daripada yang ini," katanya dalam email internal.

Pada tahun-tahun sebelumnya Google telah mengiklankan pekerjaan fiktif di sebuah pusat penelitian baru di bulan, mengubah Google Maps menjadi permainan Where's Waldo--juga dikenal sebagai Where's Wally--dan mengklaim teknologi pencariannya menggunakan merpati terlatih untuk memeringkat halaman.

Taylor Herring, agen PR Inggris yang kliennya termasuk saluran TV dan merek internasional, menyarankan semua perusahaan untuk membuang lelucon tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya