Liputan6.com, Jakarta- Jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat kini telah tercatat sebagai yang terbesar kedua di dunia setelah Italia.
Berita mengenai jumlah kematian di negara itu menjadi salah satu berita terpopuler kanal Global Liputan6.com hari ini. Pada Rabu, 8 April, angka kematian itu telah melampaui 14.600.Â
Baca Juga
Berita populer lainnya menyorot tentang kehidupan Warga Wuhan usai resmi mengakhiri masa lockdown akibat Virus Corona COVID-19. Dalam berita itu, sorotan mengenai ramainya suasana jalanan kota banyak terlihat di media sosial China. Â
Advertisement
Selain itu, berita yang menarik perhatian pembaca lainnya adalah pariwisata di Hong Kong yang ditargetkan pulih usai Corona COVID-19 pada bulan Juli mendatang.Â
Sejumlah strategi untuk memulihkan sektor wisata di negara itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong Dane Cheng.Â
Berikut 3 artikel terpopuler kanal Global Liputan6.com pada Jumat, (10/4/2020):Â
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
1. Jumlah Kematian Karena Corona COVID-19 di AS Kini Posisi Kedua Dunia Setelah Italia
Angka kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat pada Rabu 8 April telah melampaui 14.600. Angka ini menjadikannya sebagai yang tertinggi kedua di dunia setelah Italia.
Melansir Channel News Asia, Kamis (9/4/2020), pandemi ini telah merengut nyawa setidaknya 14.695 orang di Amerika Serikat, yang memimpin dunia dalam jumlah infeksi yang dikonfirmasi dengan 429.052, menurut perhitungan yang dilakukan Johns Hopkins University.
New York, negara bagian yang paling terpukul di Amerika melaporkan jumlah tertinggi terkait kematian akibat Virus Corona jenis baru dalam satu hari pada hari Rabu. Bahkan, para dokter dan perawat veteran juga mengaku syok dengan kecepatan kenaikan angka tersebut.
Â
Advertisement
2. Menengok Kehidupan Warga Wuhan Usai Lockdown Akibat Corona COVID-19 Dicabut
Kota yang jadi Pusat wabah Virus Corona COVID-19 pertama kali, Wuhan di China telah resmi mengakhiri masa lockdown selama 76 hari pada 8 April 2020 lalu. Pemerintah Tiongkok kini telah mencabut aturan tersebut.
Mengutip DW Indonesia, Kamis (9/4/2020), media sosial China kemudian begitu cepat dipenuhi oleh video-video yang memperlihatkan ramainya lalu lintas di seluruh kota. Banyak orang menggambarkan kemacetan lalu lintas yang terjadi setelah dua bulan kosong itu sebagai "Wuhan yang sebenarnya".
"Saya sangat tersentuh oleh pemandangan familiar akan kemacetan ini, membuat saya ingin menangis," tulis seorang netizen di platform microblogging Weibo yang populer di China. “Kami membayar harga yang sangat mahal untuk bisa mengembalikan Wuhan seperti sedia kala."
3. Pariwisata Hong Kong Ditargetkan Pulih Usai Corona pada Juli 2020
Dampak Virus Corona COVID-19 pada sektor pariwisata Hong Kong belum pernah terjadi sebelumnya dan kota itu pun berharap supaya segala hal bisa kembali normal pada bulan Juli. Hal ini disampaikan oleh kepala dewan pariwisata setempat.
Melansir laman Channel News Asia, Kamis (9/4/2020), krisis Virus Corona COVID-19 telah melumpuhkan ekonomi pusat keuangan global, yang sudah terhuyung-huyung sejak berlangsungnya protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan, dengan pembatasan perjalanan untuk mengekang penyebaran infeksi yang menyebabkan pariwisata berhenti.
Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong Dane Cheng mengungkap sejumlah strategi untuk memulihkan sektor wisata. Antara lain fokus pada peningkatan pengeluaran konsumen lokal, menarik lebih banyak pengunjung daratan, dan mempromosikan kota ke pasar baru seperti India dan Vietnam serta turis Muslim.
Advertisement