Top 3: Kematian Akibat Corona COVID-19 di AS Terbesar Kedua Dunia Jadi Terpopuler

Berita top 3 kanal Global Liputan6.com hari ini membahas jumlah kematian akibat Corona COVID-19 di AS tercatat sebagai yang terbesar kedua di dunia setelah Italia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Apr 2020, 10:43 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2020, 10:37 WIB
FOTO: Penampilan Berbeda Warga Wuhan Setelah Corona Mereda
Warga yang mengenakan alat pelindung diri tiba di Stasiun Hankou, Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4/2020). Setelah pandemi virus corona COVID-19 mereda, banyak warga di Wuhan beraktivitas memakai masker, sarung tangan, pelindung wajah, hingga pakaian pelindung. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat kini telah tercatat sebagai yang terbesar kedua di dunia setelah Italia.

Berita mengenai jumlah kematian di negara itu menjadi salah satu berita terpopuler kanal Global Liputan6.com hari ini. Pada Rabu, 8 April, angka kematian itu telah melampaui 14.600. 

Berita populer lainnya menyorot tentang kehidupan Warga Wuhan usai resmi mengakhiri masa lockdown akibat Virus Corona COVID-19. Dalam berita itu, sorotan mengenai ramainya suasana jalanan kota banyak terlihat di media sosial China.  

Selain itu, berita yang menarik perhatian pembaca lainnya adalah pariwisata di Hong Kong yang ditargetkan pulih usai Corona COVID-19 pada bulan Juli mendatang. 

Sejumlah strategi untuk memulihkan sektor wisata di negara itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong Dane Cheng. 

Berikut 3 artikel terpopuler kanal Global Liputan6.com pada Jumat, (10/4/2020): 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

1. Jumlah Kematian Karena Corona COVID-19 di AS Kini Posisi Kedua Dunia Setelah Italia

Bendera di gedung-gedung federal AS dikibarkan setengah tiang untuk menghormati kepergian John McCain (AP/J David Ake)
Bendera di gedung-gedung federal AS dikibarkan setengah tiang untuk menghormati kepergian John McCain (AP/J David Ake)

Angka kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat pada Rabu 8 April telah melampaui 14.600. Angka ini menjadikannya sebagai yang tertinggi kedua di dunia setelah Italia.

Melansir Channel News Asia, Kamis (9/4/2020), pandemi ini telah merengut nyawa setidaknya 14.695 orang di Amerika Serikat, yang memimpin dunia dalam jumlah infeksi yang dikonfirmasi dengan 429.052, menurut perhitungan yang dilakukan Johns Hopkins University.

New York, negara bagian yang paling terpukul di Amerika melaporkan jumlah tertinggi terkait kematian akibat Virus Corona jenis baru dalam satu hari pada hari Rabu. Bahkan, para dokter dan perawat veteran juga mengaku syok dengan kecepatan kenaikan angka tersebut.

Baca selengkapnya...

 

2. Menengok Kehidupan Warga Wuhan Usai Lockdown Akibat Corona COVID-19 Dicabut

FOTO: Pemandangan Malam Kota Wuhan Setelah Corona Mereda
Pemandangan malam hari di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, 7 April 2020. Wuhan mencabut larangan perjalanan keluar mulai 8 April 2020 setelah penerapan karantina wilayah (lockdown) selama hampir 11 pekan untuk membatasi penyebaran virus corona COVID-19. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Kota yang jadi Pusat wabah Virus Corona COVID-19 pertama kali, Wuhan di China telah resmi mengakhiri masa lockdown selama 76 hari pada 8 April 2020 lalu. Pemerintah Tiongkok kini telah mencabut aturan tersebut.

Mengutip DW Indonesia, Kamis (9/4/2020), media sosial China kemudian begitu cepat dipenuhi oleh video-video yang memperlihatkan ramainya lalu lintas di seluruh kota. Banyak orang menggambarkan kemacetan lalu lintas yang terjadi setelah dua bulan kosong itu sebagai "Wuhan yang sebenarnya".

"Saya sangat tersentuh oleh pemandangan familiar akan kemacetan ini, membuat saya ingin menangis," tulis seorang netizen di platform microblogging Weibo yang populer di China. “Kami membayar harga yang sangat mahal untuk bisa mengembalikan Wuhan seperti sedia kala."

Baca selengkapnya

3. Pariwisata Hong Kong Ditargetkan Pulih Usai Corona pada Juli 2020

Pariwisata Virus Corona
Wisatawan mengambil gambar di Peak di Hong Kong pada 26 Desember 2015 (atas) dan seorang pria mengenakan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona (COVID-19) di lokasi yang sama pada 7 Maret 2020. (DALE de la REY, Vivek PRAKASH/AFP)

Dampak Virus Corona COVID-19 pada sektor pariwisata Hong Kong belum pernah terjadi sebelumnya dan kota itu pun berharap supaya segala hal bisa kembali normal pada bulan Juli. Hal ini disampaikan oleh kepala dewan pariwisata setempat.

Melansir laman Channel News Asia, Kamis (9/4/2020), krisis Virus Corona COVID-19 telah melumpuhkan ekonomi pusat keuangan global, yang sudah terhuyung-huyung sejak berlangsungnya protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan, dengan pembatasan perjalanan untuk mengekang penyebaran infeksi yang menyebabkan pariwisata berhenti.

Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong Dane Cheng mengungkap sejumlah strategi untuk memulihkan sektor wisata. Antara lain fokus pada peningkatan pengeluaran konsumen lokal, menarik lebih banyak pengunjung daratan, dan mempromosikan kota ke pasar baru seperti India dan Vietnam serta turis Muslim.

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya