Pasien Sembuh COVID-19 Kembali Positif Virus Corona Melonjak di Korsel, Ada Apa?

Pada Senin 13 April, tercatat 116 orang yang sudah dinyatakan pulih kembali dites hasilnya positif COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 10:19 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 08:01 WIB
5.621 Orang Positif Corona di Korea Selatan, 33 Meninggal
Pekerja medis Rumah Sakit Universitas Nasional Kyungpook memindahkan seorang pasien di Daegu, Korea Selatan, Rabu (4/3/2020). Korea Selatan mengonfirmasi 293 kasus baru virus corona (COVID-19) pada Rabu (4/3/2020). (Xinhua/Lee Sang-ho)

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan melaporkan lonjakan kasus pasien COVID-19 yang telah sembuh kembali positif Virus Corona jenis baru. Pada Senin 13 April, tercatat 116 orang yang sudah dinyatakan pulih kembali dites hasilnya positif COVID-19.

Korea Selatan melaporkan hanya 25 kasus baru Virus Corona secara keseluruhan pada Senin, tetapi mencatat peningkatan pasien "yang kembali positif" yang telah menimbulkan kekhawatiran ketika negara itu berupaya untuk memberantas infeksi.

Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kekambuhan itu. Tetapi Jeong Eun-kyeong, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), mengatakan Virus Corona jenis baru itu mungkin telah kembali aktif dan bukannya pasien yang terinfeksi ulang.

Para ahli lain mengatakan tes yang salah mungkin juga berperan atau sisa-sisa Virus Corona mungkin masih ada dalam tubuh pasien, tetapi tidak menular atau membahayakan pasien atau orang lain.

Laporan 116 kasus itu lebih dari dua kali lipat dari 51 kasus yang dilaporkan Korea Selatan seminggu sebelumnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kebijakan Ketat Jarak Sosial Dilanggar

Kasus Virus Corona di Korsel Melonjak Jadi 204 Orang
Warga yang dicurigai terinfeksi virus corona atau COVID-19 menunggu untuk mendapat pemeriksaa di pusat medis di Daegu, Korea Selatan, Kamis (20/2/2020). Wali Kota Daegu meminta warganya untuk tidak bepergian. (Lee Moo-ryul/Newsis via AP)

Sementara itu, para pemimpin pemerintahan meminta warga Korea Selatan untuk terus mengikuti panduan dan pembatasan pada pertemuan sosial, tetapi mengisyaratkan bahwa kebijakan itu dapat segera dilonggarkan.

Korea Selatan telah mengimbau warga untuk mengikuti jarak sosial yang ketat hingga setidaknya hingga 19 April. Namun, karena kasus-kasus menurun dan cuaca membaik, semakin banyak orang yang melanggar kebijakan itu, seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/4/2020).

Pada pertemuan manajemen bencana pada Senin, Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pemerintah akan segera mencari cara untuk melonggarkan kebijakan itu, yang menyerukan orang untuk tinggal di rumah, menghindari pertemuan sosial dalam bentuk apa pun, dan hanya keluar karena alasan penting.

"Akhir minggu ini, kami berencana untuk meninjau kampanye jarak sosial kami yang telah kami lakukan sejauh ini dan membahas apakah kami akan beralih ke langkah-langkah keselamatan rutin," katanya.

Beberapa pemerintah daerah telah memberlakukan tindakan yang lebih ketat, termasuk menutup bar dan klub malam, melarang demonstrasi besar, dan membatasi layanan gereja.

Chung mengingatkan bahwa bahkan ketika pembatasan sudah dilonggarkan, negara itu tidak akan kembali beroperasi seperti sebelum wabah.

"Kami membutuhkan pendekatan yang sangat hati-hati karena setiap pelonggaran jarak sosial dapat membawa konsekuensi yang tidak dapat diubah, dan harus merenungkan secara mendalam tentang kapan dan bagaimana kita beralih ke sistem baru," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya