Liputan6.com, Sao Paulo - Otoritas Brasil melaporkan 10.222 kasus baru pasien yang terpapar Virus Corona pada Jumat, 8 Mei 2020.
Selain itu otoritas di sana juga mengonfirmasi adanya 752 kematian akibat COVID-19, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (9/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Kematian harian yang dilaporkan ini mengalahkan rekor sebelumnya 615 pada hari Rabu.
Secara keseluruhan, Brasil telah mengonfirmasi total 145.328 kasus yang dikonfirmasi dari Virus Corona baru dan 9.997 kematian.
Para ahli mengatakan, dalam pengujian berarti angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
Sao Paulo -- yang memiliki populasi 45,9 juta, atau sekitar ukuran yang sama dengan Spanyol -- telah mendaftarkan lebih dari 41.000 kasus dan 3.416 kematian.
Negara bagian tersebut adalah pusat industri teratas Brasil. Akibatnya, pemerintah di sana menutup sekolah dan bisnis yang dianggap tidak esensial.
Otoritas di sana juga telah memperpanjang aturan tinggal di rumah sampai akhir Mei.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah mengkritik langkah-langkah tersebut, mengatakan penutupan bisnis tidak perlu karena bisa merusak perekonomian negara.
Â
Simak video pilihan berikut:
Presiden Brasil Marah
Presiden Brasil Jair Bolsonaro marah terhadap kebijakan penguncian negara itu pada pidatonya kepada ribuan demonstran anti-lockdown ketika jumlah infeksi Corona COVID-19.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Bolsonaro menyalahkan gubernur negara bagian di sejumlah wilayah yang masih melanjutkan masa lockdown dalam pidato di luar istana kepresidenannya di Brasilia.
"Hancurnya sistem perekonomian dan pekerjaan disebebkan oleh beberapa gubernur tidak bertanggung jawab dan itu tidak dapat diterima," kata presiden Brasil dalam pidato yang disiarkan langsung di Facebook.
Bolsonaro telah berulang kali beda pendapat dengan gubernur negara bagian, bersikeras bahwa tindakan pembatasan aktivitas yang ketat (lockdown) yang mereka lakukan adalah reaksi berlebihan, dan merusak perekonomian.
Demonstrasi di Brasilia menarik kerumunan yang lebih besar daripada protes serupa dalam beberapa pekan terakhir, dan banyak orang mengibarkan spanduk mengkritik Bolsonaro.
"Rakyat bersama kami dan tentara ada di pihak hukum, ketertiban, kebebasan, dan demokrasi," kata Bolsonaro kepada mereka.
Advertisement