Mahathir Mohamad Ungkap Alasan Sebenarnya Mundur Sebagai PM Malaysia

Mahathir Mohamad mengungkap perselisihan pendapat di tubuh Partai Bersatu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Mei 2020, 14:25 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 13:54 WIB
Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad pada hari Rabu, 9 Mei 2018, saat mendeklarasikan kemenangan oposisi yang dipimpinnya atas koalisi Barisan Nasional yang dinakhodai Najib Razak (AP Photo/Adrian Hoe)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali bersuara di panggung politik negeri jiran. Ia mengungkap alasan mengapa memilih mundur dari kursi kekuasaan pada Februari lalu. 

Melaui video terbarunya, Mahathir mengungkap adanya silang pendapat terkait manuver politik Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang ingin meninggalkan koalisi politik Pakatan Harapan (PH). Mahathir tidak setuju, sebab PH telah membantu partainya menang pemilu. 

"Saya berpendapat bahwa gagasan supaya Partai Bersatu keluar dari Pakatan Harapan tidak punya asas yang baik. Saya disokong sepenuhnya oleh Pakatan Harapan," ujar Mahathir dalam video yang ia rilis di media sosial, seperti dikutip Senin (11/5/2020). 

Mahathir bercerita bahwa proposal meninggalkan PH berasal dari Muhyiddin Yassin yang kini menjabat sebagai PM Malaysia. Muhyiddin menyarankan itu karena tak percaya dengan Partai Aksi Demokratis (Democratic Action Party atau DAP).

DAP merupakan partai sekuler dan progresif di Malaysia. Partai ini tergabung di Pakatan Harapan. 

Jika Partai Bersatu ingin meninggalkan PH, Mahathir menyarankan agar berpikir dulu secara mendalam serta menunggu bila ada penyebab lain. 

"Tetapi dia (Muhyiddin) berpendapat bahwa kita perlu keluar dari Pakatan Harapan hari ini juga, katanya kalau tidak keluar orang Melayu akan hancur oleh DAP," ujar Mahathir. 

Mahathir mengaku tidak yakin atas argumen Muhyiddin tersebut. Partai Bersatu akhirnya memutuskan meninggalkan PH.

Mahathir berpikir karena nasihatnya sudah tidak diterima, maka ia memilih mundur dari pimpinan Partai Bersatu dan kursi PM.

"Mereka (Partai Bersatu) tak peduli pendapat saya, mereka keluar dari Pakatan Harapan. Saya pikir dengan mendalam, kalau partai saya tolak saya, saya perlu lepaskan jabatan saja. Itulah sebabnya saya lepas jabatan sebagai ketua Pakatan Harapan dan kemudian sebagai Perdana Menteri," ujar Mahathir. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tak Mau Berkoalisi dengan UMNO

Eks PM Najib Razak melakukan sumpah laknat pada Jumat, 20 Desember 2019.
Eks PM Najib Razak melakukan sumpah laknat pada Jumat, 20 Desember 2019. (Source: Hmetro/ Mohd Yusni Ariffin).

Mahathir juga menegaskan ia ogah berkoalisi dengan partai yang ia tuding korup. Saat membahas ini, video menampilkan video Najib Razak yang berasal dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (United Malays National Organisation atau UMNO). 

Ia menolak jika PH yang menang pemilu malah harus berkoalisi dengan pihak Najib yang notabene kalah pemilu dan tersandung skandal korupsi. 

Mahathir menyindir kubu UMNO sebagai partai yang "terlibat rasuah dan pencurian uang."

"Partai yang terlibat dengan rasuah, dengan pencurian uang, dan lain-lain, kita tolak partai kita masuk dengan partai yang kalah ini," ujar Mahathir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya