Sebut PM Malaysia Muhyiddin Yassin Bagi-Bagi Kekuasaan, Mahathir Mohamad Pasrah

Mahathir Mohamad angkat bicara soal pemerintahan Muhyiddin Yassin.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Mar 2020, 11:34 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 11:34 WIB
Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad pada hari Rabu, 9 Mei 2018, saat mendeklarasikan kemenangan oposisi yang dipimpinnya atas koalisi Barisan Nasional yang dinakhodai Najib Razak (AP Photo/Adrian Hoe)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mulai pasrah di parlemen. Ia pun sangsi bahwa mosi tidak percaya dari kubu Pakatan Harapan bisa efektif menjegal PM baru Muhyiddin Yassin.

Mosi tidak percaya adalah prosedur ketika parlemen menyampaikan bahwa perdana menteri tidak layak berkuasa. Praktik ini terjadi di negara sistem parlementer seperti Inggris dan Malaysia.

Dilaporkan media Malaysia Sinar Harian, Rabu (11/3/2020), Mahathir Mohamad ragu mosi tidak percaya bisa sukses, sebab kubunya kalah jumlah. Pasalnya, pemerintahan Muhyiddin dapat membagi-bagi kekuasaan, sehingga pengikut Mahathir berpindah haluan.

"Dia dapat bagi gula-gula kepada banyak orang. Saya mendapati beberapa orang yang menjadi penyokong saya, sekarang ini dilantik menjadi menteri, maka mereka berpindah ke sebelah sana," ujar Mahathir.

Mahathir dulu mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) bersama Muhyiddin Yassin, namun kini mereka pecah kongsi. Partai itu menyokong pemerintahan Mahathir, tetapi sejumlah anggota Bersatu kini bergabung di kabinet Muhyiddin dengan posisi Menteri Dalam Negeri, jabatan menteri senior, dan menteri di lingkaran kantor perdana menteri.

Pada susunan kabinet terbaru, kubu Partai Bersatu berbagi kekuasaan dengan pratai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang sebelumnya adalah oposisi. Mahathir Mohamad menolak berkongsi dengan UMNO yang ia anggap korup.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mahathir Kurang Dukungan

Muhyiddin Yassin Resmi Dilantik Menjadi PM Malaysia
Muhyiddin Yassin (kiri) menerima dokumen dari Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah (kanan) sebelum disumpah sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Muhyiddin Yassin menggantikan Mahathir Mohamad. (MASZUANDI ADNAN/MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION/AFP)

Saat ini, kubu Pakatan Harapan hanya mempunyai kursi kurang dari dua puluh. Koalisi ini terdiri dari Partai Aksi Demokrasi, Partai Amanah Nasinal (Amanah), dan Partai Keadilan Rakyat yang dipimpin Anwar Ibrahim.

Sementara, kubu Barisan Nasional yang didominasi UMNO memiliki total 26 kursi. Ini belum ditambah dengan 10 kursi milik Bersatu, dan dukungan Partai Islam Semalaysia (PAS), dan kubu Gabungan Parti Sarawak. Semuanya mendapat jatah di kabinet Muhyiddin Yassin.

Mahathir pun berkata Muhyiddin dapat berkuasa hingga Pemilu 2023 mendatang.

"Kita dahulu mempunyai kelebihan sebanyak 114 kerusi tetapi sekarang ini jumlah itu makin kurang. Jadi dalam Dewan Rakyat kita hendak bawa mosi tidak percaya pun tidak mungkin berjaya," jelas Mahathir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya