Jelang Pelantikan Presiden Tsai Ing-wen, Kapal Perang AS Siaga di Selat Taiwan

Angkatan Laut Amerika Serikat menyiagakan kapal perang yang dilengkapi rudal di Selat Taiwan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2020, 13:03 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 13:03 WIB
Kapal Perang AS
Petugas mengecek Lambung kiri kapal perang USS John S. McCain usai tabrakan dengan kapal tanker Alnic MC berbendera Liberia di Selat Malaka, sebelah timur Singapura, (21/8). (AFP Photo/Roslan Rahman)

Liputan6.com, Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat menyiagakan kapal perang yang dilengkapi rudal di Selat Taiwan. Kapal perang itu sudah melaut sepekan menjelang pelantikan presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, untuk jabatan periode kedua, di tengah ketegangan dengan pemerintah China.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Facebook resminya, Armada Pasifik AS (The U.S. Pacific Fleet) menyebut kapal perang USS McCampbell telah transit pada Rabu 13 Mei di perairan yang memisahkan daratan Taiwan dan China.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, kapal tersebut berlayar ke wilayah selatan dalam "misi biasa" dan akan terus berlayar ke arah sana, seperti dilansir Antara, Kamis (14/5/2020).

Hubungan China, yang mengakui Taiwan sebagai bagian dari wilayah negaranya, dengan AS memburuk setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump menunjukkan dukungan untuk Taiwan, misalnya dengan meningkatkan penjualan senjata.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


China dan Taiwan Memanas

Kunjungan USS Blue Ridge ke Indonesia
Letnan Angkatan Laut AS Joe Keiley berdiri di geladak helly Kapal komando Amerika Serikat USS Blue Ridge (LCC-19) yang berlabuh di dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (1/5/2019). Kapal perang tersebut memiliki panjang 194 meter dan berat 22,500 lbs. (AP/Dita Alangkara)

Selisih pendapat terkait pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini juga memperparah hubungan kedua negara. Baik AS maupun China meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk latihan angkatan udara China dan pelayaran kapal AS.

Otoritas Taiwan menyatakan latihan China itu sebagai upaya intimidasi. Otoritas juga mengingatkan pemerintah China agar berfokus pada upaya penanganan wabah virus corona daripada menggertak Taiwan.

Jumat 8 Mei pekan lalu, Taiwan menyebut pesawat Y-8 milik pasukan udara China melintasi Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan, yang kemudian membuat Taiwan menerbangkan jet sebagai peringatan agar pesawat itu pergi dari wilayahnya.

China memang mengoperasikan Y-8 sebagai pesawat pengangkut sekaligus pembawa peringatan dan sebagai pesawat perang elektronika.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya