Liputan6.com, Jakarta - 20 Mei diperingati sebagai World Bee Day atau Hari Lebah Sedunia.
Berawal pada 2017, dikutip dari harian Slovenia, Rrtvslo pada Rabu, (20/5/2020), Hari Lebah Sedunia pertama kali diajukan kepada PBB.
Menurut situs tersebut, hari itu Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang menyatakan Hari Lebah Sedunia.
Advertisement
Para ahli dan peternak lebah menyerukan bahwa Hari Lebah dapat meningkatkan kesadaran orang-orang untuk menjaga pelestarian serangga yang memiliki dampak kepada makhluk hidup lainnya, termasuk manusia. Selain itu mereka juga menyerukan adopsi langkah konservasi spesifik.
Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, lebah dan penyerbuk lainnya memainkan peran penting dalam rantai pasokan pangan dunia.
Dikutip dari situ UN pada Rabu, (20/05/2020) bahwa 90% tanaman yang ada di Bumi ini bergantung kepada proses penyerbukan dari lebah atau hewan sejenisnya, tak hanya itu, 75% tanaman yang menjadi bahan makanan dan 35% lahan pertanian di dunia bergantung pada proses penyerbukan.
Menjaga pelestarian lebah ini sangat penting, karena tingkat kepunahan spesies ini mencapai 100 hingga 1.000 lebih tinggi dari biasanya akibat ulah manusia. Setidaknya 35% hewan penyerbuk invertebrata seperti kupu-kupu dan lebah, dan 17% penyerbuk vertebrata sepeti kelelawar terancam punah.
Jika trend ini terus berlanjut, maka ada ketidakseimbangan pangan dari buah dan biji-bijian yang akhirnya mengakibatkan orang-orang tidak memiliki diet yang seimbang.Praktik pertanian intensif dengan penggunaan lahan, mono-cropping, pestisida, dan perubahan suhu akibat perubahan iklim ini sangat mengancam keadaan lebah. Hasilnya kualitas yang kita makan pun tidak akan baik.
Convention on Biological Diversity atau Konvensi Keanekaragaman Hayati telah menjadikan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan penyerbuk sebagai prioritas untuk dilindungi. International Pollinator Initiative (IPI) yang mengeluarkan (keputusan COP V / 5, bagian II) di Fifth Conference of Parties (COP V), juga mempromosikan penggunaan berkelanjutan penyerbuk penyerbuk dalam pertanian dan ekosistem dengan tujuan memantau penurunan penyerbuk.
Tahun ini, Hari Lebah Sedunia di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 akan diselenggarakan secara online dengan topik "Bee Engaged". "Bee Enganged" akan membahas pentingnya pengetahuan orang tentang peternakan lebah dan penggunaan produk dari lebah.
20 Mei juga memperingati kelahiran Anton Janša yang merupakan pendiri peternakan lebah modern di Breznica, Slovenia.
Seniman Galang Dana Untuk Hari Lebah
Dikutip dari Hypebeast, Rabu (20/5/2020), Takashi Murakami akan bekerja sama dengan PANGAIA, merek pakaian yang sustainable. Mereka akan merilis pakaian dari hoodie dan kaus, mereka akan bekerja sama dengan Milkywire melalui program "Bee the Fund".
Milkywire juga merupakan sebuah kelompok amal yang menolong berbagai macam hewan di alam bebas. Kaus dan hoodie kolaborasi Takashi Murakami dan PANGIA ini memiliki detail bunga dari "Kaikai Kiki " Takashi Murakami dan lebah.
Masing-masing kaus akan dijual denga harga $95, sedankan hoodie akan dijual dengan harga $220, kaus dari PANGAIA ini menggunakan katun organik bersertifikat GOTS (Global Organic Textile Standard) dan juga bebas dari bahan kimia.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement