Liputan6.com, Jakarta - Sarah Salsabila membuat video lelang keperawanan melalui akun Instagram pribadinya. Hasil pelelangan akan didonasikan sepenuhnya untuk para pejuang Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Video itu menuai kecaman dari banyak pihak. Sarah Salsabila akhirnya memberi klarifikasi bahwa pernyataannya hanyalah sarkasme saja. Ia sama sekali tak ingin melelang keperawanan.
Tak lama setelah membuat klarifikasi dan permohonan maaf, beredar percakapan antara selebgram ini dengan temannya melalui direct message yang menyebut jika ini semua settingan.
Ada sejumlah orang yang pernah melakukan aksi yang nyaris sama. Mereka secara terang-terangan ingin menjual keperawanannya di internet dengan berbagai alasan. Berikut selengkapnya seperti dikutip dari beberapa sumber, Kamis (21/5/2020):
1. Wanita Asal Indonesia
Tahun lalu, publik Indonesia dihebohkan dengan beredarnya sebuah video seorang gadis, mengaku bernama Fela dan hendak menjual keperawanan di sebuah situs bernama Cinderella Escorts.
Yang membuat kaget, wanita itu menjelaskan bahwa ia berasal dari Indonesia. Dalam video singkat berisi perkenalan itu, Fela menjelaskan beberapa hal tentang dirinya dalam bahasa Inggris.
"Hai, nama saya Fela. Saya berasal dari Indonesia dan berusia 21 tahun. Saya ingin menjual keperawanan saya di situs Cinderella Escorts," ujar gadis berambut panjang yang menggunakan kawat gigi (behel) dalam bahasa Inggris.
Dalam video itu pula Fela menjelaskan alasan dirinya nekad menjual keperawanannya itu. Masalah ekonomi adalah alasan terbesarnya.
Disebut dalam situs Cinderella Escorts bahwa seorang politisi asal Jepang memenangkan lelang itu. Keperawanan Fela disebut telah laku 1,2 juta Euro atau setara Rp 19 miliar.
Â
Advertisement
2. Demi Jadi Dokter, Wanita Ini Jual Keperawanan
Seorang mahasiswi cantik ini nekat menjual keperawanannya di dunia maya, melalui laman perusahaan jasa 'escort' di Eropa.
Ariana, wanita cantik yang berasal dari Rusia itu mengaku memerlukan uang untuk biaya kuliah.
Walaupun sebenarnya ada cara-cara lain untuk mencari uang, Ariana sudah menetapkan hati untuk menjual keperawanannya, sebagai cara tercepat dan termudah untuk menggalang dana.
Dikutip dari News.com.au, ia mengaku terpaksa. "Banyak mahasiswa yang memiliki masalah saat berkuliah. Orang harus bekerja supaya bisa membayar pendidikan," kata dia.
"Aku ingin pindah ke negara lain untuk meneruskan kuliah kedokteran. Universitas mahal sekali. Biaya tempat tinggal juga tinggi."
"Aku membayangkan sulitnya tinggal di negara lain, karenanya aku ingin tuntas dengan beban keuangan supaya bisa fokus pada kuliah kedokteran."
Ariana mengatakan bahwa orangtuanya tidak mengetahui caranya meraih pendanaan dan menambahkan bahwa ia tidak sungkan menjelaskan kepada mereka sekiranya ketahuan.
Menurut mopo24.de, lelang dimulai pada angka 150 ribu euro atau Rp 2,2 miliar.
Â
3. Butuh Modal Bisnis, Mahasiswi Lelang Keperawanan
Seorang mahasiswi asal London, Inggris yang kala itu berusia 26 tahun pernah membuka penawaran tak biasa. Demi mendapatkan uang dalam jumlah besar, gadis tersebut nekat menjual keperawanannya.
Dilansir dari laman Daily Mail, wanita tersebut diketahui bernama Jasmine. Ia sengaja mendaftarkan namanya ke dalam situs Cinderella Escort yang bermarkas di Jerman.
Cinderella Escort sendiri adalah situs lelang perawan. Ada banyak perempuan yang tertera dalam daftar, lengkap beserta foto.
Penawaran yang diminta oleh Jasmine terbilang fantastis. Ia menjual keperawannya dengan harga 90 ribu pound sterling atau setara dengan Rp 1,6 miliar. Bahkan, ia berharap ada seseorang yang dapat memberi harga lebih.
Ingin membuka bisnis baru dan membutuhkan modal adalah salah satu alasan utama Jasmine nekat melelang dirinya. Ia pun mengklaim, bahwa kedua orangtuanya setuju dengan upaya yang ia lakukan.
Orangtua Jasmine mengatakan, melelang keperawanan adalah ide yang bagus dari pada menunggu orang yang tepat untuk dijadikan pasangan hidup.
"Saya benar-benar menghormati pemikiran banyak orang, yaitu melepas keperawanan setelah menikah. Tetapi saya rasa usia 26 tahun adalah waktu yang tepat. Saya sudah terlalu lama menunggu dan ingin memilih jalan sendiri," ujar Jasmine.
Jan Zakobielski, pendiri dari situs Cinderella Escort memulai bisnisnya di Dortmund, Jerman. Pria berusia 27 tahun itu menyamakan wanita perawan seperti minuman anggur mahal dan mobil mewah.
Situs Cinderella Escort mengklaim keperawanan yang mereka lelang sudah dapat dibuktikan dengan sertifikat dokter.
Â
Advertisement
4. Lelang Keperawanan untuk Donasi
Demi menolong sesama serta membangun rumah untuk keluarga miskin, seorang mahasiswa Brasil menempuh jalan yang ekstrem dan membuat orang geleng-geleng kepala yaitu melelang keperawanannya.
Catarina Migliorini menolak disebut pelacur dan menegaskan bahwa dia masih percaya cinta. Ia mengaku, melihat kesempatan melelang keperawanannya itu untuk membuat hal yang baik pada dunia, juga untuk dirinya.
"Jika kau melakukannya hanya sekali seumur hidup, itu artinya bukan PSK. Seperti halnya jika seseorang menghasilkan foto luar biasa sekali dalam hidupnya, bukan berarti ia seorang fotografer." kata Catarina.
Keputusan mahasiswa pendidikan jasmani itu menuai kontroversi saat ia mengizinkan tim kru Australia mengikutinya setiap saat, dalam pembuatan film dokumenter bertajuk, "Virgin Wanted".
Proses lelang telah berakhir di angka US$780 ribu atau sekitar Rp 7,49 miliar. Pemenangnya adalah seorang pria Jepang bernama Natsu.
Ia bersaing ketat dengan dua pria asal AS, Jack Miller dan Jack Right, serta pria India bernama Rudra Chatterjae. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam demi bisa berkencan semalam suntuk dengan perempuan itu.
Keputusan pemudi yang pada saat itu berusia 20 tahun memang dinilai cukup berani.
Â
5. Menjual Keperawanan 'Atas Nama Cinta'
Sebuah rumah bordil legal di Nevada didatangi oleh seorang gadis. Katherine Stone namanya, ia mengatakan kepada sang pemilik tempat pelayanan seks itu bahwa dia ingin bekerja untuknya. Tapi, bukan berhubungan seksual.
Seperti dikutip dari CNN, Katherine yang bercita-cita ingin menjadi seorang pengacara itu berencana menjual sesuatu yang perempuan lain di rumah bordil itu tak bisa suguhkan yaitu keperawanannya.
Keputusan perempuan 20 tahun itu untuk menjual keperawanan menjadi pro-kontra di mata beberapa kelompok orang. Terutama mereka yang menganggap bahwa 'kesucian' itu hanya bisa diberikan atas nama cinta.
Namun bagi Katherine, itu lah yang kini tengah ia lakukan, 'memberikan keperawanannya atas nama cinta'.
Pada 2014 Katherine dan keluarganya hampir menjadi tunawisma ketika rumahnya yang berada di kawasan Seattle, Washington, ludes dilahap si jago merah.
Tanpa memiliki asuransi bangunan, Katherine bersama dengan keluarganya terpaksa tetap menghuni rumah hangus mereka.
Hingga pada suatu hari Katherine menemukan sebuah artikel menarik mengenai prostitusi legal dari halaman utama media sosial Facebook-nya.
Setelah membaca dan mempelajari tempat tersebut, perempuan yang kala itu terpaksa menghuni rumah kosong tersebut akhirnya memutuskan untuk menghubungi salah satu rumah bordil di wilayahnya dan menjual keperawanannya.
Advertisement