WHO: Masyarakat Harus Pakai Masker di Tempat Umum

WHO telah mengubah sarannya tentang masker wajah, dengan mengatakan mereka harus dipakai di depan umum untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.

oleh Hariz Barak diperbarui 06 Jun 2020, 20:10 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2020, 13:28 WIB
Antisipasi Virus Corona di Stasiun Gambir
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengubah sarannya tentang masker wajah, dengan mengatakan mereka harus dipakai di depan umum untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.

Badan kesehatan global itu mengatakan informasi baru menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan "penghalang bagi tetesan/droplet yang berpotensi menular," demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (6/6/2020).

Beberapa negara di dunia sudah merekomendasikan atau mengamanatkan pemakaian penutup wajah di tempat umum.

WHO sebelumnya berpendapat tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa orang sehat harus memakai masker.

Dr Maria Van Kerkhove, pakar utama teknis WHO untuk COVID-19, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa rekomendasi terdahulu adalah agar orang-orang untuk mengenakan "masker kain - yaitu masker non-medis" di daerah-daerah di mana ada risiko penularan penyakit.

Organisasi juga sebelumnya menyarankan bahwa masker wajah medis harus dipakai oleh orang yang sakit dan mereka yang merawatnya.

Namun kini, organisasi itu mengatakan pedoman baru telah diminta oleh studi selama beberapa minggu terakhir. "Kami menyarankan pemerintah untuk mendorong agar masyarakat umum memakai masker," kata Dr.

Pada saat yang sama, WHO menekankan bahwa masker wajah hanyalah salah satu dari serangkaian alat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan virus corona  --dan bahwa mereka tidak boleh memberi orang rasa perlindungan yang salah (false sense of security).

"Masker sendiri tidak akan melindungi Anda dari Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

 

Simak video pilihan berikut:

Masker vs Face Shield, Mana Lebih Melindungi dari COVID-19?

FOTO: Cegah Corona, Pegawai Toko Emas di Bogor Pakai Pelindung Wajah
Pegawai melayani calon pembeli dengan menggunakan masker dan pelindung wajah di Toko Mas Rejeki, Pasar Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Sudah lebih dari dua pekan para pegawai menerapkan protokol kesehatan diri guna mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Penggunaan pelindung wajah seperti masker dan face shield kini marak digunakan sejumlah orang untuk melindungi diri dari COVID-19. Namun, sebenarnya mana yang lebih efektif melindungi?

Dilansir dari StraitsTimes, Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong mengatakan pada 1 Juni lalu, gugus tugas memerangi wabah Covid-19 telah memutuskan bahwa pelindung wajah tidak seefektif masker dalam mengurangi risiko penularan virus.

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya