Masker vs Face Shield, Mana Lebih Melindungi dari COVID-19?

Sebenarnya mana yang lebih efektif melindungi diri dari COVID-19, masker atau Face Shield. Ini penjelasan ahli

oleh Fitri Syarifah diperbarui 06 Jun 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2020, 06:00 WIB
Pedoman New Normal, Pedagang Pasar Wajib Gunakan Face Shield
Salah satu pedagang menggunakan face shield dan sarung tangan saat melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (1/6/2020). Kementerian Perdagangan menyiapkan pedoman bagi penyelenggara kegiatan perdagangan untuk diterapkan pada saat kenormalan baru (new normal). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan pelindung wajah seperti masker dan face shield kini marak digunakan sejumlah orang untuk melindungi diri dari COVID-19. Namun, sebenarnya mana yang lebih efektif melindungi?

Dilansir dari StraitsTimes, Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong mengatakan pada 1 Juni lalu,  gugus tugas memerangi wabah Covid-19 telah memutuskan bahwa pelindung wajah tidak seefektif masker dalam mengurangi risiko penularan virus.

"Kita tahu bahwa Covid-19 tersebar terutama melalui tetesan (droplet)," kata Gan.

Meskipun pelindung wajah dapat memberikan perlindungan, namun desainnya yang memiliki celah antara wajah dan pelindung artinya bahwa pemakainya masih bisa melepaskan/menerima droplet. Tidak seperti masker.

Jadi, orang yang menggunakan pelindung wajah akan lebih mungkin untuk menyebarkan Covid-19 kepada orang lain dibandingkan dengan orang yang memakai masker.

 

Hanya kelompok tertentu yang perlu menggunakan Face Shield

[Fimela] ilustrasi masker
ilustrasi masker | pexels.com/@polina-tankilevitch

Di Singapura, hanya kelompok tertentu yang diizinkan menggunakan pelindung wajah sebagai ganti masker, termasuk guru, karena tidak mungkin bagi mereka untuk mengenakan masker saat mengajar. Serta dibebaskan menggunakan pelindung wajah bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang menyulitkan mereka jika menggunakan masker, seperti mereka yang sulit bernapas.

"Karena itu, tindakan menjaga jarak yang aman, kebersihan pribadi, dan penggunaan masker akan lebih penting untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19," kata Gan. Ia juga mencatat bahwa pelindung wajah tentu berperan juga sebagai pelengkap, misalnya dalam melindungi mata.

Mungkin kedepannya pelindung wajah akan semakin banyak diproduksi, tetapi masker tetap harus menjadi pelindung utama.

Direktur pelayanan medis Kementerian Kesehatan, Associate Professor Kenneth Mak mengatakan, "jika mengenakan pelindung wajah, harus dipakai sedemikian rupa sehingga dikenakan dengan benar untuk menutupi seluruh wajah dari dahi ke bawah dagu, membungkus sisi-sisi wajah."

Ia juga mengatakan bahwa orang-orang yang melakukan siaran televisi juga saat ini dibebaskan dari mengenakan masker atau pelindung wajah, selama pekerjaan mereka dilakukan di lingkungan yang aman dan terkendali.

Meskipun sudah ada masker dan pelindung wajah, sebaiknya Anda tetap tinggal di rumah jika tidak memiliki sesuatu yang perlu dilakukan di luar ruangan, tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya