Pria di Mesir Lecehkan 50 Wanita, Komunitas Perempuan Perjuangkan Hak Korban

Seorang pria di Mesir menghadapi tuduhan telah melakukan pelecehan seksual pada 50 wanita yang menjadi korbannya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Jul 2020, 18:05 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 18:05 WIB
Ilustrasi
Semua pihak harus memberantas kasus pelecehan seksual yang kian marak terjadi. Apa yang bisa kita lakukan?

Liputan6.com, Kairo - Dewan Nasional untuk Perempuan (NCW) Mesir tengah meminta pihak berwenang untuk menyelidiki tuduhan online setelah seorang pria Mesir dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 50 wanita dan memperkosa setidaknya satu anak di bawah umur.

Mengutip The New Arab, Jumat (10/7/2020), di media sosial, seorang wanita mengatakan mereka tengah direkam dan kemudian diperas oleh pria itu dan membagikan fotonya. Kampanye ini pun mendorong banyak wanita untuk berbicara tentang apa yang mereka alami. 

Dengan menggunakan tagar yang menyebutkan nama pemerkosa, para wanita dan gadis muda di Mesir secara anonim merinci akun-akun mengerikan yang melakukan kekerasan seksual dan fisik.

Seorang wanita mengatakan dia telah dipukuli dan diperkosa, lalu dipanggil dengan nama yang merendahkan. Sedangkan yang lain mengatakan dia menderita luka fisik akibat pemerkosaan.

Dalam catatan suara para korban yang dikirim ke media Deutsche Welle (DW), yang diduga pemerkosa telah memaksa para wanita untuk melakukan tindakan seksual dengan mengancam akan memeras mereka jika mereka menolak. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Makin Banyak Korban Berani Keluar

Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Setelah tuduhan terhadap individu yang menumpuk, sekelompok wanita Mesir membuat akun Instagram yang mengunggaj lebih banyak tuduhan dengan anonim. 

Unggahan itu pun mencakup banyak kesaksian dan laporan tentang pemerkosaan dan penyerangan yang dilakukan oleh lelaki tersebut.

Media DW pun mengatakan beberapa tuduhan dipublikasikan oleh anak di bawah umur yang tidak menceritakan insiden tersebut dengan orang tua mereka karena khawatir justru akan disalahkan

"Kita berada dalam masyarakat yang selalu menyerang gadis itu. Aku selalu berkata pada diriku sendiri: Apa yang aku kenakan? Mengapa aku keluar terlambat? Mengapa aku bahkan berbicara dengan orang ini?" ujar Rola Khalil, seorang aktivis Mesir mengatakan kepada DW. 

"Aku selalu menyalahkan diriku sendiri bukannya menyalahkan orang yang melecehkanku secara seksual".

Menurut laporan, terdakwa adalah seorang mantan mahasiswa di Universitas Amerika di Kairo. Menurut para aktivis yang menyusun tuduhan, ia tidak lagi tinggal di Kairo dan dikeluarkan dari universitas tersebut. 

NCW pun mendorong para gadis yang terkena dampak untuk mengajukan laporan resmi terhadap pemuda itu dan menuntutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya