Alat Swab Patah di Hidung, Bocah Arab Saudi Usia 1,5 Tahun Meninggal Dunia

Seorang anak laki-laki berusia 1,5 tahun meninggal dunia setelah alat swab test patah di hidungnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Jul 2020, 09:43 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 06:30 WIB
FOTO: 350 Penumpang KRL Jalani Tes Swab di Stasiun Bogor
Petugas medis menyiapkan peralatan saat melakukan tes swab terhadap penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Pengetesan yang melibatkan 350 penumpang ini untuk memastikan ada atau tidaknya COVID-19 yang dibawa penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Riyadh - Seorang anak balita di Arab Saudi mengalami kematian tragis setelah melakukan tes Virus Corona COVID-19 ketika tongkat penyeka atau alat uji swab masuk dan patah dalam hidungnya.

Melansir Khaleej Times, Kamis (16/7/2020), insiden itu terjadi di Rumah Sakit Umum Shaqra ketika orang tuanya membawa Abdul Aziz Al Gufan yang berusia 18 bulan ke rumah sakit pada hari Jumat, karena suhu yang tinggi. 

Al Gufan tidak menunjukkan gejala lain, tetapi dokter mengatakan bahwa penting untuk melakukan tes COVID-19. Saat melakukan tes, tongkat penyeka pecah di dalam hidung Al Gufan.

Dokter memutuskan untuk melakukan operasi untuk mengambil tongkat tersebut setelah memberikan anestesi. Setelah operasi, tim medis memberi tahu para orang tua bahwa tongkat itu berhasil dilepas dan anak itu baik-baik saja.

Ketika Al Gufan bangun, ibunya memperhatikan ada sesuatu yang tidak beres dan meminta tim medis untuk memeriksa anak itu, tetapi mereka mengatakan bahwa dokter sedang tidak tersedia ketika itu karena sudah larut malam.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Meninggal Dunia Keesokan Hari

20151111-Ilustrasi-Meninggal-Misterius-iStockphoto
Ilustrasi Meninggal Misterius (iStockphoto)

Di pagi harinya, anak itu tiba-tiba pingsan dan ibunya memberi tahu para perawat di rumah sakit yang menemukannya tidak bernapas. Tim medis menempatkan bocah itu dalam ventilator dan pemeriksaan pemindaian menunjukkan bahwa jalan napas ke salah satu paru-parunya tersumbat. 

Kondisinya semakin memburuk dan sang orang tua pun ingin membawanya ke rumah sakit khusus di Riyadh.

Namun, setelah mendapat persetujuan, pihak keluarga pun menunggu di rumah sakit selama lebih dari satu jam untuk ambulan sampai anak itu meninggal. Paman Al Gufan mengajukan laporan kepada pihak berwenang untuk menyelidiki kematian anak itu dan berurusan dengan tim medis.

Pada malam harinya, sang paman mengatakan bahwa menteri kesehatan Saudi memanggilnya dan mengkonfirmasi bahwa ia mengikuti penyelidikan secara pribadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya