Sempat Nol Kasus, PM Selandia Baru Beri Peringatan Soal Gelombang Kedua COVID-19

PM Jacinda Ardern memberi peringatan bagi masyarakatnya untuk tetap berhati-hati atas kemungkinan munculnya gelombang kedua Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Jul 2020, 13:57 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 13:57 WIB
PM Selandia Baru Jacinda Ardern
PM Selandia Baru Jacinda Ardern (AP Photo/Nick Perry)

Liputan6.com, Jakarta - Selandia Baru harus bersiap untuk wabah Virus Corona COVID-19 gelombang kedua, karena pandemi menyebar secara global tetapi tidak akan menghentikan strategi eliminasi jika transmisi komunitas ditemukan. Demikian peringatan yang disampaikan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern. 

Mengutip Channel News Asia, Rabu (15/7/2020), Ardern mengatakan epidemi itu sekarang "meledak" di luar Selandia Baru dan negara-negara yang telah menjadi model dalam perang melawan COVID-19 kini telah mengalami wabah komunitas lebih lanjut.

Pemerintah pun merilis kerangka kerja baru tentang bagaimana melawan Virus Corona COVID-19 jika terjadi kasus baru, dengan syarat bahwa eliminasi masih merupakan strategi utama.

"Tidak ada sistem yang 100 persen terbukti dan di seluruh dunia kami melihat bahkan langkah-langkah paling keras sedang diuji oleh virus," katanya kepada wartawan di Wellington.

Negara di wilayah Pasifik Selatan terakhir melaporkan kasus penularan COVID-19 komunitas dua setengah bulan lalu. Negara tersebut telah mencatat 22 kematian dari hampir 1.200 kasus yang dikonfirmasi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Komitmen Selandia Baru

Miniatur Bendera Nasional Selandia Baru dan Australia
Akademisi mengatakan, hubungan Australia dan Selandia Baru tidak bisa lagi bersatu seromantis dahulu. (iStockphoto)

Selandia Baru telah bersumpah untuk menghilangkan, tidak hanya menahan penyebaran Virus Corona COVID-19. Itu berarti menghentikan penularan selama dua minggu setelah kasus terakhir yang diketahui telah diselesaikan.

Para pejabat di negara bagian New South Wales yang terpadat di Australia mengatakan, eliminasi Virus Corona COVID-19 tidak lagi mungkin terjadi di sana. Alasannya, karena muncul wabah baru setelah pelonggaran pembatasan lockdown.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya