Rusia Akan Produksi Jutaan Dosis Vaksin Corona COVID-19 Tahun 2021

Beberapa prototipe vaksin dan satu yang diujicobakan oleh lembaga Gamaleya di Moskow, Rusia telah mencapai tahap pengembangan lanjut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Agu 2020, 09:23 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2020, 07:01 WIB
20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Moskow - Rusia mengatakan pihaknya berencana meluncurkan produksi massal vaksin Virus Corona COVID-19 bulan depan dan menghasilkan dosis dalam jumlah jutaan untuk digunakan pada tahun 2021.

Negara ini terus maju dengan beberapa prototipe vaksin, dan satu yang diujicobakan oleh lembaga Gamaleya di Moskow telah mencapai tahap pengembangan lanjut, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (4/8/2020).

"Kami sangat mengandalkan untuk memulai produksi massal pada bulan September," ujar Menteri Perindustrian Denis Manturov mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh kantor berita negara TASS.

"Kami akan dapat memastikan volume produksi beberapa ratus ribu per bulan, dengan peningkatan akhirnya menjadi beberapa juta pada awal tahun depan," katanya, seraya menambahkan bahwa satu pengembang sedang mempersiapkan teknologi produksi di tiga lokasi di Rusia.

Head of the Russian Direct Investment Fund Rusia, yang membiayai uji coba, mengatakan ia mengharapkan pendaftaran resmi vaksin akan selesai "dalam 10 hari".

"Jika ini terjadi dalam 10 hari ke depan, kita akan berada di depan tidak hanya dari Amerika Serikat tetapi juga negara-negara lain, itu akan menjadi vaksin Virus Corona COVID-19 pertama yang terdaftar," kata ketua RDIF Kirill Dmitriev dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

"Vaksin lain, yang dikembangkan oleh laboratorium Vektor yang berbasis di Siberia, saat ini sedang menjalani uji klinis dan dua lagi akan memulai pengujian pada manusia dalam dua bulan ke depan," kata Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko.

Vaksin Gamaleya adalah apa yang disebut vaksin vektor, artinya vaksin ini menggunakan virus lain untuk membawa DNA yang menyandikan respons imun yang dibutuhkan ke dalam sel.

Vaksin Gamaleya didasarkan pada adenovirus, teknologi yang mirip dengan prototipe Vaksin Corona COVID-19 yang dikembangkan oleh CanSino China, yang saat ini dalam tahap uji klinis lanjutan.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

Tuduhan Negara Asing

20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Institusi Gamaleya yang dikelola pemerintah mendapat kecaman setelah para peneliti dan direkturnya menyuntikkan diri mereka dengan prototipe beberapa bulan yang lalu, dengan para spesialis mengkritik langkah itu sebagai cara yang tidak ortodoks dan tergesa-gesa untuk memulai percobaan pada manusia.

Vitaly Zverev, kepala laboratorium di Institut Penelitian Vaksin dan Sera Mechnikov, mengatakan masih terlalu dini untuk mendaftarkan vaksin.

"Saya percaya vaksin yang tidak diperiksa dengan benar tidak boleh didaftarkan, tidak peduli di negara apa," katanya.

Zverev menambahkan bahwa ketiga perusahaan yang disebut sebagai produsen vaksin Rusia di masa depan adalah perusahaan farmasi terkenal yang biasanya tidak membuat vaksin, apalagi yang berteknologi tinggi menggunakan teknologi DNA.

"Tidak ada vaksin berbasis adenovirus yang terbukti efektif sebelumnya," katanya.

"Bagaimana mereka akan menumbuhkannya? Tidak ada yang menjelaskan ini."

Moskow telah menolak tuduhan dari Inggris, Amerika Serikat dan Kanada bahwa kelompok peretasan yang terkait dengan badan intelijen Rusia berusaha mencuri informasi tentang vaksin coronavirus dari laboratorium negara-negara tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya