Eks Raja Spanyol Tinggalkan Negara di Tengah Pengawasan Kasus Korupsi

Meskipun menyatakan untuk pergi, mantan raja Spanyol itu tidak mengatakan ke mana dia akan pergi ke pengasingan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Agu 2020, 10:44 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2020, 08:25 WIB
Warga Spanyol Tolak Kemerdekaan Catalonia
Warga mengibarkan bendera Spanyol dan Catalonia selama demonstrasi massal melawan deklarasi kemerdekaan Catalonia, di Barcelona, Spanyol, (29/10). Mereka menyerukan persatuan dan menolak deklarasi kemerdekaan Catalan. (AP Photo/Gonzalo Arroyo)

Liputan6.com, Madrid - Mantan raja Spanyol Juan Carlos, yang menghadapi penyelidikan di dalam dan luar negeri untuk kasus korupsi, mengumumkan pada Senin, 3 Agustus 2020 bahwa ia akan pergi ke pengasingan.

Pria 82 tahun itu mengungkapkan dia akan meninggalkan negara itu dalam sepucuk surat kepada putranya, Raja Felipe VI saat ini yang menerima keputusannya dan berterima kasih padanya.

"Berdasarkan keyakinan untuk melayani rakyat Spanyol, lembaga-lembaganya, dan Anda sebagai raja, saya memberi tahu Anda tentang keputusan saya saat ini untuk pergi ke pengasingan di luar Spanyol," tulis Juan Carlos.

"Ini keputusan yang saya ambil dengan kesedihan yang mendalam, tetapi ketenangan pikiran," tambahnya, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (4/8/2020).

Meskipun menyatakan untuk pergi, Juan Carlos tidak mengatakan ke mana dia akan pergi ke pengasingan.

Penyelidikan sedang berlangsung di Swiss dan Spanyol di mana media terus mempublikasikan rincian pengelolaan dana yang mencurigakan. Dana itu diduga dibayarkan kepada mantan kepala negara oleh Arab Saudi.

Simak video pilihan berikut:


Penyelidikan Mahkamah Agung Spanyol

Teror Barcelona
Warga berjalan di depan air mancur yang diterangi warna bendera nasional Spanyol sebagai penghormatan kepada korban teror Barcelona di Zagreb, Kroasia (18/8). Lebih dari 100 orang luka-luka dan 14 orang tewas akibat kejadian tersebut. (AFP Photo/Str)

Mahkamah Agung Spanyol pada Juni mengumumkan penyelidikan untuk menentukan tanggung jawab hukum mantan raja - tetapi karena kekebalan yang ia pegang hanya untuk tindakan yang dilakukan setelah turun takhta.

Kecurigaan berfokus pada USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun yang diduga telah dibayarkan secara diam-diam ke rekening bank Swiss pada 2008.

Setelah serangkaian pengungkapan oleh media, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan pada Juli lalu bahwa "seluruh penduduk Spanyol menerima informasi yang mengganggu yang mengganggu bagi kita semua, termasuk saya".

Pengacara Juan Carlos, Javier Sanchez-Junco, mengeluarkan pernyataan Senin mengatakan kliennya tidak berusaha untuk melarikan diri dari keadilan dengan pergi ke pengasingan dan akan tetap bersedia menghadapi jaksa penuntut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya