Top 3: Ledakan Beirut Picu Kantor Pemerintahan Lebanon Diduduki Terpopuler

Berita tentang demonstran Lebanon yang duduki kantor pemerintahan menjadi sorotan di Top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Agu 2020, 10:06 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2020, 09:15 WIB
Pandangan Udara dari Pelabuhan Beirut Usai Ledakan
Dalam gambar drone ini, silo yang hancur berada di antara puing-puing setelah ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Ledakan di kawasan pelabuhan itu mengguncangkan seluruh ibu kota, mengguncang bangunan, dan menebarkan kepanikan di antara warganya. (AP Photo/Hussein Malla)

Liputan6.com, Jakarta- Kemarahan warga terjadi karena ledakan besar yang melanda Beirut. Akibatnya, demonstran di Lebanon mengerubungi kantor pemerintahan.

Berita tentang demonstran Lebanon yang duduki kantor pemerintahan menjadi isu terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Senin (10/8/2020).

Yang tak kalah populer lainnya adalah mengenai misteri munculnya kasus baru Corona COVID-19 di Vietnam. 

Dalam berita itu, dilaporkan bahwa pada akhir Juli lalu, Da Nang menjadi episentrum baru Corona COVID-19 di Vietnam, dan sumber penyebaran tersebut masih membingungkan para ilmuwan.

Artikel yang jadi sorotan lainnya membahas Donald Trump yang akan memberi bantuan uang pada warga AS yang terimbas Corona COVID-19.

Perintah eksekutif terkait dukungan kebijakan pemberian uang tambahan kepada warga AS itu ditandatangani oleh Donald Trump pada 8 Agustus, menurut berita tersebut.

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com: 

Saksikan Video Berikut Ini:


1. Marah Atas Ledakan Beirut, Demonstran Lebanon Duduki Kantor Pemerintahan

Penampakan Kapal Besar yang Hancur Akibat Ledakan di Beirut
Sebuah kapal besar yang hancur setelah ledakan besar di pelabuhan Kota Beirut, Lebanon (5/8/2020). Dua ledakan besar melanda pelabuhan Beirut, menewaskan sedikitnya 78 orang dan ribuan luka-luka. (AFP Photo/STR)

Pengunjuk rasa di Beirut telah menyerbu kementerian dan kantor pemerintahan Lebanon pada akhir pekan 8 Agustus 2020 waktu setempat. Mereka dilaporkan meluapkan amarah kepada administrasi negara atas ledakan besar pada Selasa 4 Agustus 2020 yang menewaskan sedikitnya 150 orang.

Ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes. Polisi telah menembakkan gas air mata ke arah para demonstran yang melempar batu.

Suara tembakan juga terdengar dari pusat Martyrs 'Square (Lapangan Martir).

Baca selengkapnya...


2. Misteri Munculnya Kasus Baru COVID-19 di Vietnam, Mutasi Virus?

Banner Infografis Infografis Mutasi Virus Corona Lebih Jinak, Bisa Berubah Ganas di Indonesia? (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Infografis Mutasi Virus Corona Lebih Jinak, Bisa Berubah Ganas di Indonesia? (Liputan6.com/Trieyasni)

Penggemar tim sepak bola telah memadati stadion yang telah dibuka kembali, dan para pelanggan kafe telah kembali ke tempat favorit masing-masing, setelah sekia  lama lockdown akibat COVID-19 diberlakukan di Vietnam.

"Kami sudah kembali ke kehidupan normal," kata Mai Xuan Tu, 27 tahun dari Da Nang di Vietnam tengah.

Seperti kebanyakan orang di kota pesisir yang sangat populer dengan pengunjung domestik, Mai bekerja di industri pariwisata dan perlahan-lahan melanjutkan pemesanan untuk perusahaan tur yang dia dirikan.

Baca selengkapnya...


3. Donald Trump Akan Beri Bantuan Uang pada Warga AS Terimbas COVID-19

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Sabtu, 8 Agustus 2020 yang memberikan dukungan kebijakan pemberian uang tambahan kepada warga Amerika Serikat yang mengalami permasalahan ekonomi lantaran pandemi Virus Corona COVID-19, setelah negosiatornya gagal mencapai kesepakatan dengan Kongres.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (9/8/2020) Donald Trump mengatakan kebijakan itu akan memberikan uang US$ 400 per minggu untuk puluhan juta orang yang kehilangan pekerjaan selama krisis kesehatan yang telah menewaskan lebih dari 160.000 orang Amerika.

Beberapa tindakan tersebut kemungkinan besar akan menghadapi tantangan hukum, karena Konstitusi AS memberikan otoritas kepada Kongres atas pengeluaran federal.

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya