Liputan6.com, Jakarta - Melansir nationaldaycalender.com, Senin (10-8-2020), tercatat sebagai World Lion Day atau Hari Raja Hutan (singa) Sedunia.
Setiap tahun pada tanggal 10 Agustus, para pecinta singa di seluruh dunia menggunakan momen ini untuk menyadarkan atas berkurangnya populasi singa . Sekaligus menyarankan untuk mempelajari cara-cara membantu pelestarian habitat singa.
Spesies singa, atau yang dikenal sebagai Panthera Leo, adalah salah satu spesies terbesar di dunia. Memiliki berat 300 hingga 550 pon pada umumnya, singa dapat memiliki variasi dari warna buff (kuning kecoklatan) terang hingga warna coklat kemerahan tua. Tak hanya itu, ada pula singa putih langka yang ditemukan di alam liar.
Advertisement
Singa adalah hewan yang mudah dikenali karena surainya yang tebal, tubuhnya yang gagah dan memiliki raungan yang keras serta memekakkan telinga. Sayangnya, populasi sang raja hutan tersebut perlahan mulai berkurang.
Tiga juta tahun yang lalu, singa berkeliaran dengan bebas di Afrika, Asia, Eropa, serta Timur Tengah. Saat ini, lingkar hidup bebas yang masih merupakan habitat aslin singa hanya di dua lokasi, Afrika dan Asia. Selain itu, beberapa singa adalah suguhan di penangkaran.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Banyaknya Ancaman Turunkan Populasi Singa
Menurut Daftar Merah Spesies Terancam dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), Singa merupakan hewan yang terdaftar sebagai spesies entan. Meski tidak termasuk dalam klasifikasi spesies yang terancam punah, namun mereka tetap menghadapi kendala yang membahayakan kelangsungan hidupnya.
Saat ini ancaman terhadap singa sangatlah besar. Singa harus menghadapi dua ancaman.
Pertama yaitu trophy hunting, suatu ajang olahraga berburu hewan liar untuk rekreasi manusia. Aktivitas tersebut kian populer, manusia menyerbu alam liar tradisional mereka.
Kedua, akibat penurunan makanan yang dikombinasikan dengan wisata berburu membuat mereka lebih rentan setiap tahun.
Selama empat dekade terakhir, populasi singa menurun hingga lima puluh persen
Diketahui hingga sekarang ini ada sekitar 30.000 hingga 100.000 singa yang tersisa di Bumi. Dalam beberapa dekade terakhir, populasi singa telah menurun hampir setengahnya. Perburuan trofi dan hilangnya habitat alami adalah alasan utama berkurangnya populasi singa.
Advertisement
Sejarah Singkat Hari Singa Sedunia
Melansir daysoftheyear.com, perayaan makhluk paling cantik dan menakutkan di kerajaan hewan ini didirikan oleh Big Cat Rescue, tempat perlindungan terakreditasi terbesar di dunia yang didedikasikan untuk si kucing besar tersebut. Hari ini adalah momen bagi orang-orang untuk berkumpul dari seluruh dunia untuk memberikan penghormatan kepada singa yang perkasa dengan sebanyak mungkin cara.
World Lion Day atau Hari Singa Sedunia adalah gagasan dari salah satu pendiri, Dereck dan Beverly Joubert, tim suami-istri yang sangat mencintai singa. Mereka memulai inisiatif pada tahun 2013, menyatukan National Geographic dan Big Cat Initiative di bawah satu spanduk untuk melindungi kucing besar yang tersisa yang hidup di alam liar.
Karena adanya penurunan dalam populasi singa, maka pada Hari Singa Dunia inilah yang dijadikan kesempatan bagi pecinta singa di seluruh dunia, untuk melawan penurunan jangkauan dan habitat raja hutan. Hewan raksasa ini adalah salah satu spesies darat terbesar di dunia dan predator puncak dengan reputasi yang tiada duanya. Ini akan menjadi kerugian yang besar bagi alam dan umat manusia jika spesies tersebut menghilang seluruhnya dari lingkungan alam.
Oleh karena itu, Hari Singa Dunia memiliki tiga tujuan, yaitu:
- Meningkatkan kesadaran akan penderitaan singa dan masalah yang dihadapi spesies tersebut di alam liar.
- Menemukan cara untuk melindungi lingkungan alami kucing besar, seperti membuat lebih banyak taman nasional dan mengurangi area tempat tinggal orang. Misalnya menjadi sukarelawan atau memberi sumbangan kepada kebun binatang lokal yang menampung singa.
- Mendidik orang-orang yang tinggal di dekat kucing liar tentang bahaya dan cara melindungi diri mereka sendiri.
Â
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul