Liputan6.com, Jakarta- Infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Selasa per pukul 09.23 WIB telah mencapai 26.208.690 kasus. 17.432.165 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Sebanyak 867.219 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19.
Kini, Brasil masih berada di posisi teratas yang mencatat pasien pulih dengan 3.429.229 orang, lalu India sebanyak 2.970.492.
Advertisement
AS, negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia, saat ini tercatat memiliki 6.149.265 infeksi dengan 2.266.957 pasien pulih.
Negara Bagian New York mencatat jumlah pasien sembuh COVID-19 terbanyak di AS, sebanyak 75.255 orang pulih, lalu New Jersey dengan 34.038.
Saat ini, Brasil, India, Rusia, dan Peru masih tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah AS, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Jumat (4/9/2020).
Brasil masih berada di posisi kedua dengan jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 terbesar, yaitu 4.041.638 kasus.Â
Selanjutnya, infeksi COVID-19 terbesar ketiga tercatat di India, sebanyak 3.853.406 kasus.
Sementara jumlah kasus terbesar keempat tercatat di Rusia, dengan 1.006.923 orang dinyatakan positif terkena Virus Corona COVID-19, dan 824.783 pulih.Â
Pasien positif COVID-19 di Peru tercatat sebagai kelima terbesar, yakni sebanyak 657.129 kasus dengan 480.177 orang pulih.
Thailand kembali melaporkan kasus setelah 100 hari mencatat nol kasus Virus Corona COVID-19.Â
Dikutip dari AFP, infeksi COVID-19 itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Suwanchai Wattanayingcharoenchai.Â
"Ini merupakan transmisi lokal setelah kami melewati 100 hari (tanpa kasus COVID-19)," terang Suwanchai.
Infeksi COVID-19 tersebut dialami oleh seorang pria yang bekerja sebagai disc jockey (DJ) yang tengah menghadapi vonis hukuman dua tahun penjara kasus penyalahgunaan obat-obatan. Menurut media lokal Thailand, pria tersebut diberikan vonis penjara pada 26 Agustus 2020.
Saksikan Video Berikut Ini:
Nyaris Catat 124 Ribu Kasus COVID-19, Israel Lockdown 30 Daerah
Sementara itu, Israel dilaporkan tengah menangani tingkat infeksi per kapita tertinggi di dunia. Kendati demikian, negara tersebut mengumumkan penerapam lockdown untuk 30 daerahnya.
Dilaporkan AFP, angka yang terdeteksi dan jumlah kematian akibat COVID-19 di Israel kini telah mendekati 1.000.
Mulai 7 September, perjalanan dari 30 area yang diklasifikasikan sebagai "merah" akan dibatasi. Tak hanya itu, bisnis yang tidak penting juga akan ditutup, menurut Profesor Ronni Gamzu, yang mengoordinasikan pertempuran Israel melawan COVID-19.
Selan itu, pihak berwenang juga telah meluncurkan kategorisasi distrik, meningkat dari hijau, di mana Virus Corona COVID-19 dianggap terkendali, melalui kuning, oranye, dan akhirnya merah untuk area berisiko tertinggi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, "Kami telah memutuskan untuk bertindak segera untuk menghentikan peningkatan morbidibitas penyakit tersebut".
Sementara itu, Israel mendeteksi lebih dari 3.000 infeksi baru pada 2 September, jumlah tertinggi dari infeksi yang dikonfirmasi dalam satu hari.
Menurut pihak berwenang, 30 area dalam kategori merah di Israel akan diumumkan pada 6 September.
"Kami telah mengambil keputusan untuk mengunci kota-kota 'merah', dari mana infeksi menyebar," terang PM Netanyahu.
Kementerian Pertahanan Israel menyatakan, sekitar 100 tentara akan dikerahkan untuk mendukung polisi saat mereka menegakkan tindakan di zona merah.
Mereka juga menambahkan, bahwa sekitar 7.000 cadangan juga akan dimobilisasi di seluruh Israel.
Pada Maret 2020, keputusan cepat Israel untuk mengekang perjalanan dan memberlakukan lockdown membuat jumlah kasus harian berhenti muncul pada awal Mei.
Tetapi, pembukaan kembali ekonomi sejak akhir April telah menyebabkan ledakan transmisi di negara tersebut.
Dari populasi sembilan juta orang, Israel telah mendeteksi 123.903 kasus dan mencatat 985 kematian akibat COVID-19.
Advertisement