Liputan6.com, Jakarta - Memasuki September 2020, grafik kasus Virus Corona COVID-19 di Indonesia masih terus melambung. Masalah lainnya adalah tes di Indonesia sebetulnya masih belum merata di daerah-daerah.
Kasus COVID-19 Indonesia adalah nomor dua di ASEAN setelah Filipina. Bila melihat grafik, kasus di Indonesia konsisten terus meroket sejak awal pandemi tanpa ada akhir gelombang satu.
Advertisement
Baca Juga
Berikut grafik kasus harian dari Our World in Data pada Senin (7/9/2020):
Selanjutnya, apabila melihat kasus harian per satu juta orang, Indonesia berada di peringkat tiga setelah Filipina dan Singapura. Namun, grafik lain menunjukan bahwa tes COVID-19 di Indonesia ternyata lebih rendah dari Filipina dan beberapa negara ASEAN lain.
Selanjutnya, tes kumulatif di Indonesia per 1.000 orang tercatat lebih rendah ketimbang Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand:
Tingkat kematian di Indonesia akibat COVID-19 adalah yang tertinggi nomor dua di Asia Pasifik dan nomor satu di ASEAN. Berdasarkan data Statista, tingkat kematian di Indonesia adalah 4,21 persen, lebih tinggi dari Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Amerika Serikat.
Hingga kini, jumlah pasien meninggal akibat COVID-19 di Indonesia telah melewati 8.000.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jokowi: Kasus Masih Terkendali
Pekan lalu, Presiden Joko Widodo menyebut kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terkendali dibandingkan negara-negara lainnya. Adapun jumlah kasus corona di Indonesia per 31 Agustus mencapai 174.796.
"Kita harus hati-hati di negara kita, walaupun ada peningkatan positif di beberapa daerah, tapi kalau dibandingkan negara lain, posisi Indonesia masih relatif terkendali," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur secara virtual.Â
Menurut dia, tren peningkatan kasus Covid-19 terjadi di negara-negara Eropa dan kawasan Asia. Jokowi pun meminta para gubernur menekan angka penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing.
Dia menyebut positivity rate Covid-19 Indonesia per 31 Agustus juga sudah mulai melandai. Namun, ada beberapa daerah yang angka positivity rate-nya masih tinggi.
"Jadi hati-hati untuk yang angkanya masih tinggi, saya minta gubernur betul-betul kerja keras dengan gugus tugas yang ada agar bisa ditekan angkanya," jelas Jokowi.
Advertisement
Tangerang Raya Masuk Zona Merah
Daerah Tangerang Raya yang berbatasan dengan ibu kota juga sudah masuk zona merah. PSBB di Tangerang pun berlanjut hingga 10 jilid.Â
Perpanjangan PSBB ini diamini oleh Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah. "Tadi perintah pak Gubernur (PSBB) masih diperpanjang," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com pada hari Minggu kemarin.Â
Perpanjangan PSBB Tangerang Raya ini terhitung sejak 7 hingga 20 September 2020 mendatang. Hal itu didasari masih tingginya penularan virus Covid-19 di wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Terlebih berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, wilayah Kota Tangerang dengan pasien Covid-19 yang masih dirawat 143 orang dan Kabupaten Tangerang dengan pasien dirawat 191 orang masuk kategori zona merah.
Sementara Kota Tangerang Selatan dengan kasus 101 orang pasien Covid-19 yang dirawat masuk zona oranye.
Meski begitu, Arief mengaku, di Kota Tangerang tren penularan Covid-19 mulai menurun. Angka positifity rate pada pekan pertama PSBB ke-9, sebesar 2,9 persen, sementara di pekan kedua PSBB ke-9 turun menjadi 2.5 persen.