Liputan6.com, New Delhi- Tempat wisata utama di India, Taj Mahal akan dibuka kembali setelah ditutup selama lebih dari enam bulan, menurut pernyataan dari para pejabat setempat.
Pembukaan itu dilakukan meski India tengah menghadapi kelonjakan dalam kasus Virus Corona COVID-19.
"Taj Mahal akan dibuka kembali pada 21 September. Semua protokol COVID-19, seperti social distancing, dan penggunaan masker akan diterapkan," terang wakil direktur Departemen Pariwisata negara bagian Uttar Pradesh utara, Amit Srivastava kepada AFP, seperti dikutip pada Rabu (9/9/2020).
Advertisement
Untuk mengunjungi Taj Mahal, jumlah pengunjung akan dibatasi hanya 5.000 orang per hari, yang pada biasanya dapat mencapai 20.000 orang, tambah Amit Srivastava.
Taj Mahal telah ditutup sejak pertengahan bulan Maret lalu sebagai bagian dari kebijakan lockdown di India dalam upaya menahan penyebaran Virus Corona COVID-19.
Saksikan Video Berikut Ini:
Lebih dari 270.000 Kasus COVID-19 Tercatat di Uttar Pradesh
Uttar Pradesh, yang merupakan lokasi dari Kota Agra, tempat Taj Mahal berada, adalah salah satu negara bagian yang paling terkena dampak Virus Corona COVID-19 di India dengan lebih dari 270.000 kasus yang tercatat sejauh ini.
Kendati demikian, negara tersebut India telah menyerukan pembukaan kembali sektor ekonominya yang ikut terdampak meskipun ketika infeksi masih terus meningkat.
Selain itu, sejak bulan Agustus, India telah melaporkan kenaikan kasus COVID-19 tertinggi di dunia dalam satu hari.
Negara yang memiliki populasi hingga 1,3 juta orang itu telah melampaui Brasil sebagai negara yang mencatat kasus Virus Corona COVID-19 terbesar kedua dunia.
Advertisement