Jokowi Minta PBB Agar Berbenah Diri dan Lebih Efektif

Dalam pidato perdananya di sidang umum, Presiden Jokowi memberikan harapan agar PBB menjadi lebih baik.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Sep 2020, 17:54 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 08:00 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi meminta jajarannya bekerja lebih keras dalam penanganan pandemi, utamanya menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo baru saja selesai menyampaikan pidato perdananya di Sidang Umum PBB ke-75 yang digelar secara virtual. Topik yang dibahas Jokowi mulai dari multilateralisme, perdamaian dunia, COVID-19, hingga ekonomi. 

Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan pemikirannya agar kinerja PBB makin baik. Ia meminta agar PBB berbenah diri agar kerja sama internasional dapat ditaati oleh negara-negara di dunia. 

"PBB harus senantiasa berbenah diri, melakukanreformasi, revitalisasi dan efisiensi. PBB harus dapat membuktikan bahwa multilateralism delivers,termasuk pada saat terjadinya krisis," kata Presiden Jokowi, Rabu (23/6/2020).

"PBB harus lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global," lanjut Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, muliteralisme adalah satu-satunya jalan agar semua negara bisa setara. Jokowi juga memegang prinsip agar tak ada negara yang ditinggalkan.

"No one, no country, should be left behind," ucap Jokowi.

Presiden Jokowi pun mengingatkan agar tak ada negara yang egois dan mengedepankan rivalitas, terutama di masa pandemi seperti ini.

Selain itu, Jokowi mengingatkan markas PBB di New York tak sekadar menjadi gedung saja, melainkan menjadi cita-cita bagi agar generasi masa depan memiliki kehidupan yang lebih baik. 

"PBB bukanlah sekedar sebuah gedung di kota New York, tapi sebuahcita-cita dan komitmen bersama seluruh bangsa untuk mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi generasi penerus," tegas Presiden Jokowi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Vaksin COVID-19

Jokowi
Presiden Jokowi jelaskan bangun pemerintahan yang produktif, efisien, mampu bergerak cepat bukan berarti meniadakan transparansi dan akuntabilitas saat sambutan dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB. Dia menyampaikan, kerja sama dalam penanganan COVID-19 harus diperkuat baik dari kesehatan maupun dampak sosial ekonomi, salah satunya mengenai vaksin.

"Vaksin akan jadi game changer dalam perang lawan pandemi, kita harus kerja sama bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan harga terjangkau," kata Jokowi di Sidang Umum PBB, yang ditayangkan langsung melalui akun Youtube Sekretariat Presiden. 

Dia mengatakan, untuk jangka panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat.

"Ketahahan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia," kata Jokowi.

Dari sisi ekonomi, kata Jokowi, reaktivasi kegiatan ekonomi secara bertahap harus mulai dilakukan dengan melakukan koreksi kelemahan global supply chains yang ada saat ini. Aktivasi ekonomi harus memprioritaskan kesehatan warga dunia, dunia yang sehat, dunia yang produktif harus jadi prioritas kita.

"Semua bisa tercapai bila kerja sama, berkerja sama, dan bekerjasama. Mari kta perkuat komitmen, dan konsitsten jalankan komitmen untuk selalu kerja sama," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya