Kisah Pasangan AS 50 Tahun Bersama, Meninggal Akibat COVID-19 Selang Beberapa Menit

Pasangan suami-istri asal Carolina yang telah hidup bersama lebih dari 50 tahun, meninggal dunia setelah positif terinfeksi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2020, 12:08 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 12:08 WIB
Ilustrasi lansia bahagia
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Carolina Utara Kisah haru datang dari pasangan suami-istri di North Carolina ini telah bersama selama lebih dari 50 tahun. Mereka meninggal dunia setelah berjuang bersama dalam perawatan COVID-19

Dikutip dari CNN, Senin (21/9/2020), Johnny Lee (67) dan istrinya Cathy Darlene (65) mulai merasakan gejala COVID-19 pada awal Agustus, lalu kehilangan indera penglihatan lebih dari dua hari di bulan September. Pasangan tersebut menghembuskan nafas terakhir di dalam ruang rawat yang sama dengan jarak yang berdekatan.

"Ibu dan Ayah hidup sudah bersama selama 50 tahun, mereka meninggal dengan bergandengan tangan, sekarang mereka berjalan di surga bergandengan tangan," kata Shane Peoples, putra mereka.

"Pesan yang ingin disampaikan keluarga kami adalah bahwa COVID-19 itu nyata. Ini bukan tipuan atau lelucon. Orang tua kami melakukan tindakan pencegahan yang tepat tetapi secara tragis masih tertular virus," tambahnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dirawat di Rumah Sakit Sama

6 Cara Memegang Tangan dengan Pasangan Ungkap Seberapa Dalam Hubungan Asmara
Doc: Quora

Mereka berdua merupakan penduduk asli North Carolina dan tinggal di Salisbury.

Johnny, bertugas di Angkatan Darat AS selama lebih dari 17 tahun dan pensiun dari Departemen Koreksi Carolina Utara beberapa tahun yang lalu.

Sedangkan Darlene bekerja di Rowan Family Physicians, di mana dia dipekerjakan oleh LabCorp dan seharusnya pensiun pada 1 September, sehari sebelum dia dan suaminya meninggal.

Darlene mengalami demam pada 1 Agustus dan menjalani tes COVID-19 pekan itu. Shane mengatakan bahwa pada 10 Agustus dia dinyatakan negatif, namun keluarga meyakini bahwa itu adalah negatif palsu karena dia kemudian dinyatakan positif di rumah sakit.

Johnny mulai mengalami gejala pada 5 Agustus dan dinyatakan positif pada 7 Agustus. Kemudian pada 11 Agustus, keduanya dirawat di unit COVID-19 di rumah sakit setempat, Novant Health Rowan Regional Medical Center, karena kesulitan bernapas akibat penyakit sebelumnya.

"Darlene menderita tekanan darah tinggi, fibromyalgia dan diabetes tipe 2. Sedangkan Johnny menderita radang paru-paru semenjak dua tahun lalu yang menyebabkan beberapa kerusakan pada paru-parunya," imbuh Shane.

 

 

Penyakit Bawaan Menyebabkan Kondisi Johnny Kian Memburuk

Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon
Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon

"Pada 1 September, kami diberi tahu bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Ayah dapat terus hidup dengan ventilator tetapi tidak akan pernah lepas darinya. Sedangkan, organ-organ ibu gagal berfungsi," kata Shane.

Keesokan harinya, mereka ditempatkan di ruangan yang sama secara bersebelahan. Mereka dilepas dari ventilator dan meninggal selang beberapa menit.

Pasangan tersebut meninggalkan tiga anak dan sembilan cucu mereka. 

"Orang tua saya bukan hanya menjadi berkat bagi saya, namun juga untuk keluarga kami dan bagi setiap orang yang bertemu dengan mereka. Saya hanya berharap semua orang dapat melihat mereka melalui mata saya," imbuh Shane.

 

Reporter: Ruben Irwandi

 

Siapa yang Perlu Cek Kesehatan ke RS?

Infografis Siapa yang Perlu Cek Corona ke RS?
Infografis Siapa yang Perlu Cek Corona ke RS? (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya