Liputan6.com, Tokyo - Obat Avigan dari Jepang dilaporkan terbukti ampuh meredakan COVID-19 dengan gejala ringan. Perusahaan Fujifilm Toyama Chemical yang mengembangkan obat itu akan mendaftarkan Avigan sebagai obat COVID-19.Â
Fujifilm memulai studi ini pada Maret 2020. Uji ini melibatkan 156 pasien COVID-19 dengan pneumonia (penyakit pernapasan) yang tidak parah.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Hasilnya, pasien yang meminum Avigan sembuh 11,9 hari dari COVID-19. Waktu penyembuhan itu lebih cepat ketimbang 14,7 hari pada pasien yang tak mendapat Avigan, demikian laporan situs farmasi Fierce Pharma, Jumat (25/9/2020).
"Kami telah mengkonfirmasi, pada uji klinis Fase III, bahwa pemberian Avigan ke pasien-pasien COVID-19 dengan pneumonia tak serius menunjukan waktu resolusi yang lebih singkat," ujar pihak perusahaan.
Fortune melaporkan belum ada obat COVID-19 di dunia yang mendapat izin unconditional. Jika Avigan mendapat izin, maka obat ini akan masuk daftar beberapa obat yang mendapat izin parsial atau bersyarat.
Avigan juga mendapat dukungan dari mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Fujifilm Toyama Chemical merupakan anak usaha Fujifilm. Perusahaan akan mendaftarkan izin bagi obat COVID-19 ini pada awal Oktober mendatang.Â
Saat ini, ada 80 ribu total kasus COVID-19 di Jepang. Sebanyak 72 ribu orang sudah pulih dan 1.540 meninggal.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Situasi di Jakarta: Anies: Ketersediaan Tempat Tidur untuk Isolasi Pasien Covid-19 Tinggal 19 Persen
 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) tersisa 19 persen dari jumlah total 4.812 yang tersebar di 67 RS rujukan.
"Jumlah tempat tidur isolasi sebanyak 4.812, hingga 23 September, persentase keterpakaiannya sebesar 81 persen," kata Anies dalam keterangan tertulis, Kamis 24 September 2020.
Sedangkan untuk tempat tidur ICU tersisa sebanyak 26 persen. Hingga 23 September, tempat tidur ICU sudah terpakai 76 persen dari total 695 unit.
"Tingkat keterpakaian perlu ditekan ke angka kurang dari 60 persen sesuai rekomendasi WHO. Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan rumah sakit pusat, TNI/Polri, BUMN, dan swasta untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur," ucapnya.
Lebih lanjut, Anies menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tes PCR atau swab kepada 857.863 orang. Ini artinya, DKI Jakarta telah melakukan tes PCR kepada 80.588 orang per satu juta penduduk di ibu kota.
Advertisement