Indonesia Kategori Merah, Tes COVID-19 Masih Rendah di Antara Negara Besar

Tes COVID-19 di Indonesia per 1.000 orang masih rendah dibanding negara besar lainnya.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Sep 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2020, 18:50 WIB
Presiden Jokowi berbincang dengan dr Faisal Rizal Matondang, seorang dokter paru, melalui panggilan video. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi berbincang dengan dr Faisal Rizal Matondang, seorang dokter paru, melalui panggilan video. (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masuk kategori merah di peta global akibat persentase positif COVID-19 yang tinggi. Selain itu, tes COVID-19 di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara-negara lain dengan populasi besar. 

Bila dibandingkan dengan negara-negara dengan populasi di atas 100 juta di dunia, tes COVID-19 per 1.000 orang di Indonesia termasuk sedikit. Indonesia masih kalah dari Amerika Serikat, Rusia, India, Pakistan, dan Brasil. 

Jika turut membadingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura, peringkat tes COVID-19 Indonesia lebih turun lagi.  

Berikut grafiknya dari Our World in Data, Selasa (28/9/2020): 

Tes harian COVID-19 per 1.000 orang di berbagai negara. Dok: Our World in Data

Terlihat, tes harian di Indonesia masih lebih tinggi dari Bangladesh dan Meksiko. Namun, ada masalah lain, yakni tingkat positif COVID-19 di Indonesia yang masih tinggi. 

Masih berdasarkan Our World in Data, Indonesia berada di kategori merah karena persentase positif COVID-19 yang tinggi, yakni 13,4 persen.

Persentase itu lebih tinggi ketimbang negara besar lain seperti Amerika Serikat (5,5 persen), India (8,4 persen), Pakistan (1,8 persen), Rusia (1,9 persen), dan Nigeria (5 persen). 

Indonesia masuk kategori merah akibat persentase COVID-19 yang tinggi. Dok: Our World in Data

Di antara negara-negara besar ASEAN, negeri jiran Malaysia, Thailand, dan Filipina terpantau bukan kategori merah sebab tingkat positif COVID-19 mereka di bawah 10 persen. 

Indonesia juga masuk kategori merah di peta jumlah tes per kasus positif. Peta itu menunjukan perlu berapa kali tes agar suatu negara bisa menemukan kasus COVID-19. Dalam hal ini, Indonesia hanya butuh sekitar 7 tes.

Itu lebih parah ketimbang Australia (1.353,5 tes), Malaysia (142,7 tes), Korea Selatan (118,7 tes), Amerika Serikat (18,3 tes), hingga Filipina (10 tes). Negara lain yang masuk kategori merah adalah Meksiko, Argentina, Iran, Irak, dan Spanyol.

Indonesia masuk kategori merah akibat persentase COVID-19 yang tinggi. Dok: Our World in Data

Berdasarkan data Johns Hopkins University, per Senin sore ini ada 33 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tidak Ada Sejengkal Tanah di Wilayah yang Berstatus Pandemi COVID-19 Aman

Pemprov DKI Catat September Jadi Angka Tertinggi Pemakaman Covid-19
Petugas melintasi area pemakaman protap Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin (28/9/2020). Pemprov DKI Jakarta mencatat 1.372 orang dimakamkan dengan protap Covid-19 periode 1-25 September 2020 dan merupakan angka tertinggi selama pandemi sejak Maret lalu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Setiap wilayah yang telah memiliki penderita atau pasien COVID-19 menjadi wilayah yang tidak lagi aman. Perlu kesadaran masyarakat terhadap bahaya COVID-19 dan pemahaman bahwa penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini benar-benar nyata, bukan rekayasa.

“Dalam masa pandemi ini, tidak ada senjengkal tanah pun di wilayah yang telah menjadi status pandemi COVID-19 menjadi aman. Tidak ada," terang Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam Rapat Koordininasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara di Medan, Sumatera Utara, ditulis Senin 28 September 2020.

“Oleh karena itu, kita harus selalu waspada, tidak boleh lengah. COVID-19 ini nyata. Dan COVID-19 ini bukan rekayasa juga bukan konspirasi." 

Berdasarkan hasil beberapa survei, salah satunya dari Badan Litbang Kementerian Kesehatan pada Juli 2020, banyak sekali masyarakat yang menganggap mereka tidak akan terkena COVID-19 dan COVID-19 itu tidak ada.

"Padahal secara global, korban meninggal COVID-19 telah mencapai satu juta jiwa. Hampir setara dengan korban Perang Dunia I," lanjut Doni.

 

Infografis COVID-19

Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah
Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya