Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri melaporkan ada 1.532 warga negara Indonesia (WNI) yang positif Virus Corona (COVID-19) di luar negeri. Tak ada kasus baru pada hari ini namun jumlah pasien sembuh bertambah.
Pada Senin (28/9/2020), pasien sembuh bertambah satu dari Etiopia. Total 5 WNI yang tertular COVID-19 di negara itu pun sudah sembuh semua.
Advertisement
Baca Juga
"Total WNI terkonfirmasi COVID-19 di luar negeri adalah 1532: 1108 sembuh, 122 meninggal, dan 302 dalam perawatan," tulis akun @Kemlu_RI.
Kasus-kasus aktif cukup tinggi di Arab Saudi (84 kasus) dan negeri jiran Malaysia (114 kasus). WNI yang meninggal di Arab Saudi akibat COVID-19 sudah mencapai 72 orang, tertinggi dibanding negara-negara lain.
Berikut petanya:
Berikut Perkembangan #COVID19 di Dunia & Pelindungan WNI per 28/09 pkl 10.00 WIB. Seorang WNI sembuh dari COVID19 di Ethiopia 🇪🇹. Total WNI terkonfirmasi COVID19 di luar negeri adalah 1532: 1108 sembuh, 122 meninggal & 302 dalam perawatan.#NegaraMelindungi #IniDiplomasi pic.twitter.com/pzamldUnGu
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) September 28, 2020
Terlihat semua WNI di Vatikan sudah sembuh dari COVID-19, begitu pula WNI di Taiwan, Spanyol, Pakistan, Nigeria, Makau, Finlandia, dan Suriname.
Saat ini, kasus COVID-19 sudah di atas 32 juta dan nyaris 1 juta orang meninggal dunia berdasarkan data Johns Hopkins Univerity.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Waspada, Penderita TBC Rentan Tertular Covid-19
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyebut penyakit TBC atau Tuberkulosis dan pneumonia yang terjadi di Tanah Air masuk ke dalam golongan yang rentan terhadap penularan Covid-19. Apalagi penyakit keduanya sering dialami pada anak-anak.
Berdasarkan data Bappenas, sebanyak 50,4 persen kasus TBC terjadi pada anak balita. Sementara sekitar 467.483 kasus pneumonia juga terjadi pada usia anak-anak balita.
"Mereka sangat rentan sekali untuk tertular Covid-19," kata dia di Jakarta, Senin (28/9).
Kendati begitu, situasi kasus sembuh Covid-19 pada anak per 19 September 2020 telah mengalami peningkatan. Di mana kasus sembuh terjadi pada anak usia 1-4 tahun mencapai 76 persen. Kemudian 5-6 tahun 73 persen, 7-12 tahun 75 persen dan 13-15 tahun 73 persen.
Adapun dari masing-masing kelompok usia tersebut kasus meninggal atau fatality rate-nya hanya 1 persen saja.
Advertisement