Liputan6.com, Bamako - Kelompok militan diduga menyerang desa-desa di Mali Tengah. Di lokasi, bentrokan etnis dilaporkan sedang meningkat.
Dilansir Ahram, Senin (12/10/2020), serangan itu terjadi setelah pasukan bersenjata api menculik sekitar 20 orang pada pekan lalu. Korban penculikan adalah sekitar 20 orang di pasar mingguan.
Advertisement
Baca Juga
"(Akses) desa terpotong dari negara karena para teroris telah memblokir semua rute akses," ujar ketua desa Boukary Coulibaly.
Ada lima warga desa yang mencoba masuk ke area tersebut dan hasilnya lima orang meninggal dan 15 luka-luka.
Pejabat lokal lain berkata korban meninggal adalah enam orang. Ada juga beberapa orang yang hilang namun tak dijelaskan jumlahnya.
Para militan juga memakai kesempatan ini untuk mencuri ternak.
Pejabat di kementerian keamanan Mali berkata aparat telah mengambil tindakan untuk membebaskan desa tersebut.
Mali telah melawan pemberontakan jihadis sejak 2012. Kelompok itu juga telah menyebar ke negara-negara tetangga seperti Burkina Faso dan Nigeri.
Mali Tengah merupakan pusat dari konflik yang terjadi. Serangan jihadis marak terjadi, serta pertikaian etnis.