Liputan6.com, Jakarta- Serangan senjata dan roket yang menargetkan pengawal paramiliter terjadi di barat daya Pakistan.
14 orang dinyatakan tewas dalam insiden itu.
Dilaporkan US News yang mengutip Reuters, Jumat (16/10/2020) korban tewas tersebut terdiri dari 7 orang tentara dan 7 penjaga keamanan swasta.
Advertisement
Petugas keamanan saat itu diketahui sedang mengawal konvoi Perusahaan Pengembangan Minyak dan Gas (OGDCL) di jalan raya pesisir menuju selatan Kota Karachi dari kota pelabuhan Gawadar, yang terletak di Provinsi Balochistan.
Humas militer Pakistan menerangkan bahwa personel OGDCL berhasil melarikan diri dari serangan itu dengan selamat. Tetapi, 14 petugas keamanan tewas.
Daerah lokasi insiden saat ini telah ditutup, dan para petugas juga telah dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian terhadap pelaku, menurut pernyataan dari militer tersebut.
Selama beberapa dekade, Balochistan telah menyaksikan pemberontakan oleh separatis yang ingin memisahkan diri dari Pakistan karena apa yang mereka sebut sebagai eksploitasi sumber daya di daerah tersebut.
Dalam sebuah postingan di media sosial, sebuah organisasi payung kelompok militan Baloch disebutkan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun Reuters tidak dapat memverifikasi kebenaran akun itu secara independen.
Saksikan Video Berikut Ini:
Menjadi Serangan Kedua di Pakistan dalam 24 jam
Serangan itu diketahui merupakan serangan besar kedua di Pakistan dalam 24 jam.
Pada 14 Oktober, 6 tentara, termasuk seorang perwira, tewas dalam serangan terpisah di suatu daerah di barat laut Pakistan.
Menurut humas militer Pakistan, dua ledakan menargetkan patroli militer di sepanjang perbatasan Afghanistan dekat Razmak, Wazirstan Utara.
Kemudian, serangan tersebut diklaim oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) - kelompok militan yang memerangi Pakistan dan pasukan keamanannya.
Advertisement