Ketika Komponen Satelit Rusia dan Roket China Nyaris Bertabrakan di Orbit Bumi

Dua sampah antariksa hampir bertabrakan di luar angkasa. Jika peristiwa tersebut terjadi maka akan menyebabkan polusi antariksa seperti banyaknya puing.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2020, 14:02 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2020, 14:02 WIB
Ilustrasi Satelit
Ilustrasi satelit (@wikiimages/Pixabay).

Liputan6.com, Austin - Dua sampah antariksa yang diperkirakan berdekatan satu sama lain telah terhindar dari tabrakan. LeoLabs mengatakan satelit Rusia yang mati dan roket China yang dibuang, berdekatan dengan jarak 25m satu sama lain.

Dikutip dari BBC, Sabtu (17/10/2020), tidak ada tanda-tanda puing bekas ledakan di antariksa. Namun pakar lain mengatakan bahwa satelit Kosmos-2004 dan roket Chang Zheng telah berdekatan dengan jarak yang lebih dekat dibandingkan laporan dari LeoLabs. 

Objek tersebut memiliki massa gabungan lebih dari 2,5 ton dan kecepatan relatif 14,66 km / s (32.800 mph), setiap tabrakan pasti akan menjadi bencana besar dan menghasilkan puing-puing.

Mengingat ketinggian objek hampir 1.000 km, fragmen yang dihasilkan akan bertahan untuk waktu yang sangat lama dan menimbulkan gangguan bagi satelit lain yang sedang beroperasi.

Dr Moriba Jah, seorang astrodinamik di University of Texas di Austin, memperkirakan jarak selisih kedua objek adalah sekitar 70m. Perkiraan itu juga didukung oleh Aerospace Corporation, sebuah konsultan antariksa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Semakin Banyak Satelit di Angkasa, Semakin Besar Potensi Tabrakan

Ilustrasi Satelit
Ilustrasi satelit (@freephotos/Pixabay).

Sekarang ini muncul kekhawatiran besar akan populasi perangkat keras yang berlebihan di orbit. Sekitar 900.000 objek ada di antariksa, semuanya mampu melakukan kerusakan besar jika berada dalam kecepatan tinggi dan bertabrakan.

Minggu ini, Badan Antariksa Eropa merilis laporan tahunan Negara Lingkungan Luar Angkasa, yang menyoroti masalah peristiwa fragmentasi yang sedang berlangsung. Laporan tersebut juga membahas ledakan di orbit yang disebabkan oleh sisa energi bahan bakar dan baterai dari roket tua.

Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa rata-rata selama dua dekade terakhir, 12 fragmentasi tak disengaja telah terjadi di luar angkasa setiap tahun dan kejadian serupa terus meningkat.

Minggu ini, di Kongres Astronotika Internasional online, sekelompok ahli mendata 50 objek terlantar yang paling mengkhawatirkan di orbit. Sebagian besar objek tersebut adalah roket Zenit kuno Rusia di era Soviet.

 

Reporter: Ruben Irwandi

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya