32 Orang Tewas dalam Serangan oleh Kelompok Bersenjata di Ethiopia

32 orang tewas dan lebih dari 20 rumah terbakar akibat serangan oleh sejumlah orang bersenjata di Ethiopia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Nov 2020, 07:28 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)
Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)

Liputan6.com, Jakarta- Serangan oleh sejumlah orang bersenjata terjadi di daerah Ethiopia barat. 

Dilansir US News yang mengutip Reuters, Selasa (3/11/2020) seorang pejabat administrator mengatakan bahwa 32 orang tewas dan lebih dari 20 rumah terbakar akibat serangan tersebut.

Pejabat administrator Elias Umeta menerangkan kepada Reuters bahwa pembunuhan itu dilakukan pada 1 November 2020 oleh satu kelompok bersenjata bernama OLF Shane di Zona Wollega Barat di wilayah Oromiya. 

"Saat ini kami telah menguburkan 32 korban. Sekitar 700 hingga 750 orang juga mengungsi dari daerah tersebut," terangnya. 

OLF Shane diketahui memisahkan diri dari Front Pembebasan Oromo (OLF), yakni sebuah partai oposisi yang menghabiskan hingga bertahun-tahun di pengasingan tetapi diizinkan kembali ke Ethiopia setelah Perdana Menteri Abiy Ahmed menjabat pada 2018.

Sejak saat itu, kekerasan sporadis telah terjadi di Ethiopia.

OLF Shane menyebutkan sedang memperjuangkan hak Oromos, kelompok etnis terbesar di Ethiopia. 

Menurut Elias Umeta, motif dalam pembunuhan itu belum diketahui. "Mereka dieksekusi setelah diberitahu oleh kelompok bersenjata bahwa mereka ingin bertemu dengan mereka," katanya. 

Sementara itu, Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia menyebutkan bahwa serangan tersebut menargetkan orang-orang dari kelompok etnis Amharik.

Saksikan Video Berikut Ini:

Jumlah Korban Tewas Disebut Bisa Bertambah

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

"Mereka diseret dari rumah mereka dan dibawa ke sekolah, di mana mereka dibunuh," kata Kepala Komisaris Komisi Daniel Bekele, dalam sebuah pernyataan.

Daniel Bekele juga menambahkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah.

Ia juga mengecam serangan itu, dengan mengatakan bahwa "Pembunuhan warga sipil yang mengerikan ini tidak beralasan dan melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan".

Insiden itu menambahkan aksi kekerasan baru-baru ini di berbagai bagian Ethiopia.

27 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi pada Oktober 2020 antara dua negara bagian Ethiopia - Somalia dan Afar - yang telah lama mempermasalahkan perbatasan mereka.

Selain itu, sedikitnya 12 orang tewas di zona Metakal wilayah Benishangul-Gumuz pada pertengahan Oktober 2020. Insiden tersebut menyusul dua serangan di zona yang sama pada September 2020, ketika 45 korban tewas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya