Mata Uang Turki Ambles, Menteri Keuangan Berat Albayrak Mundur

Menantu Presiden Recep Tayyip Erdogan mundur sebagai menteri keuangan Turki setelah nilai lira ambles.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Nov 2020, 11:01 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 10:56 WIB
Keakraban Erdogan, Putin, Rouhani Saat Bahas Perdamaian Suriah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani terkait perdamaian Suriah di Ankara, Turki, Rabu (4/4). (AFP PHOTO/ADEM ALTAN)

Liputan6.com, Ankara - Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak, mundur dari jabatannya. Pengumuman ini terjadi setelah nilai mata uang lira terus ambles.

Sejak awal 2020 saja, nilai lira sudah merosot 30 persen.

Dilaporkan AP News, Selasa (10/11/2020), Berat Albayrak menjabat sebagai menteri keuangan Turki sejak Juli 2018. Ia mundur dengan alasan kesehatan dan ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.

Usianya Berat Albayrak masih 42 tahun. Ia memiliki empat anak bersama putri Erdogan bernama Esra.

Kantor Presiden Turki telah memberi lampu hijau untuk Berat Albayrak untuk mundur dari kursi bendahara negara. Belum jelas siapa calon penggantinya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jabatan yang Berat

Aktivitas Warga Dunia Saat New Normal
Sejumlah pengunjung menggenakan masker saat berjalan-jalan di Grand Bazaar yang dibuka kembali setelah ditutup karena COVID-19 di Istanbul, Turki, (1/6/2020). (AP Photo/Emrah Gurel)

Jalan Berat Albayrak menjadi bendahara negara tidaklah mulus. Sejak 2018 hingga kini nilai mata uang lira terus ambles.

Inflasi di Turki bahkan menembus 11 persen. Sekadar catatan, laporan Bank Dunia tahun ini menyebut utang Turki termasuk yang tertinggi di antara negara berkembang.

Namun, pemerintah Turki berkata Berat Albayrak berjasa karena meminimalisir dampak COVID-19 di Turki.

"Pada saat negara-negara maju bahkan mengalami kesulitan ekonomi yang serius akibat pandemi Virus Corona ... negara kita menderita beban minimum selama masa kritis ini," ujar kantor kepresidenan Turki yang memuji Al Bayrak.

Mata uang Turki terpantau naik setelah kabar Albayrak mundur.

Reaksi Bank Sentral

FOTO: Turki Perluas Pembukaan Kembali Belajar Tatap Muka
Para siswa yang memakai masker berbaris di halaman sebuah sekolah di Istanbul, Turki, 12 Oktober 2020. Setelah ketidakpastian selama berbulan-bulan di tengah wabah COVID-19, sekolah-sekolah di seluruh Turki dibuka secara parsial pada September lalu.(Xinhua/Osman Orsal)

Mundurnya Albayrak tidak lama terjadi setelah mundurnya Gubernur Bank Sentral Turki Murat Uysal. Mantan Menteri Keuangan Naci Agbal kini menjadi pemimpin Bank Sentral Turki.

Bank Sentral menrilis pernyataan pada Senin 9 November untuk menggunakan semua alat untuk mencapai stabilitas harga.

"Bank sentral akan memeriksa situasi terkini, meninjau ekspektasi, memantau perkembangan dengan lekat, sebelum pertemuan Komite Kebijakan Moneter bank pada 19 November," ujar Naci Agbal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya