Cakup Hampir Sepertiga Ekonomi Global, Kesepakatan RCEP Jadi Harapan Kerja Sama Kawasan

Perjanjian RCEP yang melibatkan 10 negara ASEAN dan sejumlah negara lainnya mencakup hampir sepertiga ekonomi global.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Nov 2020, 06:08 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 05:40 WIB
Pertemuan virtual antara pemimpin negara yang terlibat dalam RCEP.
Pertemuan virtual antara pemimpin negara yang terlibat dalam RCEP. (Dok: Vietnam News Agency)

Liputan6.com, Jakarta - Lima belas negara telah membentuk blok perdagangan terbesar di dunia, yang mencakup hampir sepertiga dari ekonomi global.

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) terdiri dari 10 negara Asia Tenggara, serta Korea Selatan, China, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Negosiasi RCEP sendiri telah dimulai pada 2012. 

Mengutip BBC, Senin (16/11/2020), pakta tersebut dipandang sebagai perpanjangan dari pengaruh China di wilayah tersebut.

Kesepakatan itu mengecualikan AS, yang menarik diri dari pakta perdagangan Asia-Pasifik pada 2017. Presiden Donald Trump menarik negaranya keluar dari Trans-Pacific Partnership (TPP) tak lama setelah menjabat. 

Kesepakatan RCEP akan melibatkan 12 negara dan didukung oleh pendahulu Trump, Barack Obama sebagai cara untuk melawan kekuatan China yang melonjak di wilayah tersebut.

Kesepakatan itu ditandatangani pada hari Minggu, di sela-sela pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean), yang diselenggarakan oleh Vietnam.

"Saya senang untuk mengatakan bahwa setelah delapan tahun kerja keras, sampai hari ini, kami secara resmi telah menyelesaikan negosiasi RCEP untuk penandatanganan," kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Tanda Tangan Kesepakatan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri rangkaian KTT ke-37 ASEAN, Sabtu (14/11/2020) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri rangkaian KTT ke-37 ASEAN, Sabtu (14/11/2020) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat. (Foto Sekretariat Presiden)

Para pejabat pun secara bergiliran menandatangani salinan perjanjian dan memamerkannya di depan kamera selama KTT virtual.

Para pemimpin berharap kesepakatan itu akan membantu memacu pemulihan dari pandemi virus corona.

"Dalam situasi global saat ini, fakta bahwa RCEP telah ditandatangani setelah delapan tahun negosiasi membawa secercah cahaya dan harapan di tengah awan," kata Perdana Menteri China Li Keqiang.

Li menggambarkan perjanjian itu sebagai "kemenangan multilateralisme dan perdagangan bebas".

India juga menjadi bagian dari negosiasi tersebut, tetapi kemudian menarik diri tahun lalu karena kekhawatiran bahwa tarif yang lebih rendah dapat merugikan produsen lokal. Penandatangan kesepakatan mengatakan pintu tetap terbuka bagi India untuk bergabung di masa depan.

Anggota RCEP membentuk hampir sepertiga dari populasi dunia dan menyumbang 29% dari produk domestik bruto global.

Blok perdagangan bebas baru akan lebih besar daripada Perjanjian AS-Meksiko-Kanada dan Uni Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya