Liputan6.com, Buenos Aires - Ragam cara dilakukan sejumlah negara demi mengakhiri pandemi COVID-19.
Seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (20/11/2020), Pemerintah Argentina berencana memvaksinasi 10 juta orang, hampir seperempat dari jumlah populasi negara itu, untuk mengatasi COVID-19 dalam dua bulan pertama 2021, kata Presiden Alberto Fernandez pada Kamis 19 November.
"Argentina memiliki kapasitas vaksinasi sekitar 5 juta orang per bulan, sehingga kami dapat memvaksinasi 10 juta (orang) antara Januari hingga Februari, dengan memprioritaskan orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan, keamanan dan orang tua dengan penyakit umum," menurut kantor berita negara Telam mengutip pernyataan Fernandez dalam wawancara dengan stasiun radio lokal FutuRock.
Advertisement
Fernandez mengatakan dia akan memimpin rantai komando vaksinasi, yang akan melibatkan kementerian kesehatan, kementerian dalam negeri, kementerian pertahanan, dan kementerian keamanan.
"Ini bukan tugas mudah mengingat infrastruktur yang dibutuhkan oleh vaksin," kata Fernandez.
"Kami akan memvaksinasi sekitar 23 persen dari populasi, dan langkah itu akan memungkinkan kami memasuki bulan Maret yang sangat tenang, yang kemungkinan bisa menjadi gelombang kedua," imbuh Fernandez.
Negara di Amerika Selatan itu mencatat kasus pertama COVID-19 pada 3 Maret, dan telah melaporkan 1.339.337 kasus infeksi dengan 36.347 kematian akibat penyakit itu hingga Rabu.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.</
Saksikan Juga Video Ini:
Sempat Diminta Tak Keluar Rumah
Sebelumnya pada beberapa bulan lalu, Pemerintah Argentina Alberto Fernandez telah memberlakukan langkah-langkah baru terkait pencegahan penularan Corona COVID-19.
Dikutip dari laman CNN, Jumat (20/3/2020), Alberto Fernandez memerintahkan agar 45 juta warga Argentina untuk tinggal di dalam rumah dan meminimalisir aktivitas luar ruangan serta melibatkan banyak orang sebagi pencegahan penyebaran virus.
Fernandez menjelaskan dalam pidato yang disiarkan lewat saluran TV bahwa Buenos Aires menerapkan tindakan darurat hingga akhir bulan.
Masyarakat diperbolehkan untuk pergi ke pasar mencari kebutuhan dasar dan menemui dokter apabila sakit. Namun, jaga jarak harus tetap dilakukan.
Polisi pun dikerahkan berpatroli di jalan-jalan dan mereka yang tidak memiliki alasan kuat untuk berada di luar akan dihukum.
Advertisement