Suka Bikin Kesal, Ini Alasan Pria Sulit Mendengar Perkataan Wanita

Liputan6.com, Jakarta- Baik itu pacar, saudara, atau teman, kita semua tahu bahwa seorang pria adalah pendengar yang buruk. Namun, itu bukan karena mereka bosan.

Sebenarnya ada penelitian yang menunjukkan ada beberapa alasan mengapa kaum pria terkesan lemah dalam hal ini.

Tampaknya otak pria mendengar suara wanita secara berbeda. Bright Side menemukan beberapa fakta tentang otak pria dan keterampilan mendengarkan sangatlah berbeda.

Berikut alasan mengapa pria terkesan sulit mendengarkan perkataan wanita:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pria bereaksi berbeda terhadap suara wanita. Pria memiliki sedikit aktivitas di beberapa bagian otak mereka ketika pria lain berbicara.

Faktanya, otak pria harus bekerja lebih keras untuk menguraikan dan memahami apa yang dikatakan wanita. Artinya, pria lebih sulit memahami makna dan emosi dari apa yang dikatakan wanita.

Telah diketahui bahwa ukuran pita suara dan laring seorang wanita berbeda dan bernada tinggi sehingga dianggap kurang serius.

Faktanya, penelitian tersebut memberi tahu bahwa pria lebih mempercayai orang-orang dengan suara rendah.

Inilah salah satu alasan mengapa pria mungkin tidak mendengarkan wanita sebanyak yang mereka lakukan kepada teman-temannya.

Perbedaan antara suara wanita dan pria sangat penting di sini. Saat wanita berbicara, mereka menggunakan lebih banyak suara daripada pria dan cenderung berbicara dengan cara yang lebih merdu.

Dua faktor ini mungkin menyulitkan otak pria untuk segera memahami apa yang dikatakan wanita karena masih banyak hal yang perlu diuraikan.

Stereotip bahwa wanita lebih banyak berbicara daripada pria adalah mitos urban, menurut penelitian. Faktanya, pria dan wanita berbicara dalam jumlah yang hampir sama dan konteksnya sama pentingnya.

Penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa keadaan, pria berbicara lebih banyak daripada wanita, dan di tempat lain, wanita lebih banyak daripada pria. Jadi mungkin inilah saatnya untuk menyingkirkan stereotip ini.